JAKARTA, HOLOPIS.COM Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menilai, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam yang bisa menampung seluruh umat Islam.

Oleh karena itu, ia menilai seharusnya NU mampu mengakomodir seluruh aspirasi umat Islam, termasuk yang gelisah dan resah dengan ucapan seorang pejabat negara.

“NU adalah rumah besar Umat Islam, sudah seharusnya NU juga menampung aspirasi umat Islam yang sedang gelisah karena ulah kelakuan seorang Menteri Agama,” kata Haris, Minggu (27/2).

Menurutnya, apa yang diucapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas adalah sesuatu yang keliru. Di mana ia menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing sebagai pembanding tentang kebisingan di kalangan masyarakat.

“Apapun alasannya, yang dikatakan Menag itu adalah sesuatu yang salah. Tidak boleh suara adzan dianalogikan gonggongan anjing,” tuturnya.

Memang secara verbal Yaqut tidak menyebut adzan untuk membandingkan dengan gonggongan anjing. Namun kata Haris, kalimat bersuara bersamaan 5 (lima) waktu bisa ditarik kesimpulan sebagai suara adzan.

“Bunyikan TOA sehari 5 kali ya pasti yang dimaksud adalah suara Adzan lah. Semua kalau nonton video ini pasti juga paham,” tandasnya.

Perlu diketahui, bahwa di dalam sebuah wawancara dengan jurnalis di bilangan Pekanbaru Riau beberapa waktu lalu, Yaqut mencoba memberikan penjelasan tentang mengapa SE Nomor 5 Tahun 2022 diterbitkan.

“Saya ini muslim, saya hidup di lingkungan non muslim, rumah ibadah non muslim itu bunyikan toa sehari 5 kali dengan kenceng-kenceng secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?,” kata Yaqut.