JAKARTA, HOLOPIS.COM Pemerintah mengungkapkan penyakit diabetes melitus ternyata merupakan penyumbang terbanyak dari para pasien Covid-19 yang memiliki komorbid hingga akhirnya meninggal dunia.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, dari data yang dimiliki pemerintah, dari 2.400 pasien yang meninggal, 73 persen di antaranya belum vaksin dosis lengkap. 53 persen lansia dan 46 persen penyakit penyerta atau komorbid.

“Pasien komorbid meninggal rata rata 5 hari setelah masuk RS. Dimana komoribid terbanyak disebabbkan penyakit diabetes melitus,” kata Luhut, Senin (21/2).

Luhut kemudian berpesan, kepada masyarakat yang memiliki penyakit diabetes dan terpapar Covid-19, sebaiknya segera melakukan perawatan di Rumah Sakit untuk mendapatkan peraawatan yang lebih baik.

“Oleh karena itu jika anda memiliki diabetes melitius segea ke RS jangan tunggu sampai berlanjut. Oleh karena itu data kami menunjukan rata rata yang meninggal teman-teman yang memiliki komorbid khususnya diabetes melitius dan sudah terlambat datang ke RS dan belum divaksin,” paparnya.

Dalam rapat terbatas hari ini, Luhut mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi juga telah memerintahkan jajarannya untuk menekan resiko kematian terhadap lansia dan penyakit komorbid.

“Dalam ratas hari ini, Presiden meminta agar resiko kematian terhadap lansia yang belum divaksin dan memiliki komorbid dapat ditekan semaksimal mungkin dengan penanganan baik,” imbuhnya.

Dalam langkah mitigasi, Luhut menjelaskan bahwa akan dibuat suatu interkoneksi data antar instansi terkait, mulai dari BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Dimana data tersebut akan membantu membaca apabila ada masyarakat yang terpapar tersebut memiliki komorbid atau tidak.

“Pemerintah akan menekan angka kematian dengan memberikan respon perawatan lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid. Oleh karena itu tadi malam pada rapat dengan pakar dan rumah sakit telah diputuskan untuk membangun cepat interkoneksi data antara BPJS dan kesehatan yang memiliki data komorbid, data penambahan kasus kemenkes, sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah pasien tersebut komorbid atau tidak,” jelasnya.

“Respon tindakan bisa dilakukan lebih cepat dan lagi dan akan menghindari banyak kemungkinan kematian,” tambahnya.