PAPUA, HOLOPIS.COM – Ketinggian air di kota Jayapura hingga saat ini masih bertahan di 200 sentimeter pasca bencana banjir beberapa waktu lalu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kondisi ini masih bertahan di beberapa wilayah yang terdampak banjir.
“Berdasarkan pemantauan visual dilapangan, beberapa titik banjir sudah mulai berangsur surut. Namun demikian, ketinggian muka air masih berkisar antara 50 – 200 sentimeter,” kata Abdul, Sabtu (8/1).
Abdul menjelaskan, para pengungsi saat ini berada di Balai Diklat Provinsi di Abepura dan kebutuhan logistik pun terus diupayakan.
“Listrik yang sebelumnya padam kini sudah menyala kembali. Hal ini menjadi penting, mengingat percepatan penanganan dapat dilakukan dengan lebih optimal,” tukasnya.
Sementara itu, pemerintah daerah setempat juga telah melakukan pertemuan guna pembahasan penetapan status tanggap darurat sebagai upaya percepatan penangananan. Pembentukan Pos Komando juga telah digagas yang direncanakan bertempat di Kotaraja, Kota Jayapura.
Banjir Di Kabupaten Jayapura
Sementara itu, banjir yang terjadi di sekitar wilayah Provinsi Papua juga melanda Kabupaten Jayapura. BPBD Kabupaten Jayapura melaporkan terdapat 59 unit rumah warga yang terendam banjir.
“Kejadian ini terjadi setelah hujan deras mengguyur dan mengakibatkan meluapnya Kali Menanti dan Kali Makanway pada Jumat (7/1) lalu,” tukasnya.
Selain merendam rumah, banjir juga berdampak pada sejumlah fasilitas yakni 1 unit gereja dan Stadion Lukas Enembe. Kejadian ini juga mengakibatkan longsor dibeberapa titik yang berakibat badan jalan tertimbun material longsoran.
Adapun lokasi terdampak meliputi Kampung Nolokla, Kampung Asei Kecil, Kampung Nendali yang terletak di Distrik Sentani Timur, Kelurahan Dobonsolo, Kampung Yahim, Perum Gajahmada, dan Kelurahan Hineklmbe di Distrik Sentani. Terdapat 38 KK terdampak diantaranya sebanyak 21 KK memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat.