JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang profesor Sosiologi sekaligus rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta (UIC), Musni Umar menyebut bahwa Formula E adalah salah satu janji kampanye Anies Baswedan di dalam Pilkada 2017 silam.
Alasannya yang dikemukakan oleh Musni Umar, karena Anies ingin mengembangkan dan menggeliatkan sektor ekonomi kerakyatan di DKI Jakarta.
“Balap mobil Formula E merupakan salah satu janji Anies dalam kampanye Pilkada DKI 2017 untuk melakukan berbagai event internasional, hanya pandemi Covid-19 sangat menghambat. Formula E berpeluang pulihkan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta,” kata Musni Umar, Jumat (7/1).
Narasi Musni Umar ini pun disentil pengamat politik dari Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. Ia menilai bahwa saat ini tampaknya Musni Umar sudah menjadi juru bicara dari proyek Forumula E yang digadang-gadang bakal digelar di Ancol pada bulan Juni 2022 mendatang.
“Keren banget nih Formule E jubirnya pake Rektor,” tulis @yunartowijaya.
Lantas benarkah Formula E menjadi proyek yang dijanjikan Anies Baswedan saat Pilkada 2017 lalu.
Untuk melakukan crosschek klaim tersebut, sebenarnya publik bisa melihat daftar janji politik Anies Baswedan saat Pilkada 2017 silam tersebut.
1. Merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Plus untuk semua anak usia sekolah (6-21 tahun), yang juga dapat digunakan untuk Kelompok Belajar Paket A, B dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren dan kursus keterampilan serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
2. Merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Sehat dalam bentuk Kartu Jakarta Sehat Plus dengan menambahkan fasilitas khusus untuk para guru mengaji, pengajar sekolah minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah dan pemuka agama.
3. Membuka 200 ribu lapangan kerja baru, membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahaaan warga untuk menghasilkan 200 ribu pewirausaha baru, selama lima tahun.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dengan mengintegrasikan dunia usaha ke dalamnya. Itu untuk menghasilkan lulusan yang langsung terserap ke dunia kerja dan berwirausaha.
5. Mengendalikan harga kebutuhan pokok dengan menjaga ketersediaan bahan baku dan menyederhanakan rantai distribusi, menyediakan Kartu Pangan Jakarta untuk meningkatkan daya beli warga tidak mampu, merevitalisasi pasar tradisional dan pedagang kaki lima untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang.
6. Menghentikan reklamasi teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir dan segenap warga Jakarta.
7. Membangun pemerintahan yang bersih, modern dan melayani berbasis transparansi, akuntabilitas dan keteladanan dengan mengoptimalkan pelibatan publik dan pemanfaatan teknologi (smart city).
8. Mengembangkan kinerja dan tata kelola pemerintahan untuk merealisasikan rencana kerja hingga 95 persen, mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam audit laporan keuangan, mencapai predikat 80 dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi, dan memperbaiki manajemen aset-aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
9. Meningkatkan realisasi rencana program (daya serap anggaran) untuk memperluas cakupan dan efektivitas program-program penanggulangan banjir dan kemacetan, rehabilitasi dan pemeliharaan lingkungan hidup serta pengelolaan sampah.
10. Memuliakan perempuan Jakarta dengan mendukung Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif, melakukan pendataan dan pemantauan dini terhadap ibu-ibu hamil dan balita yang memerlukan bantuan khusus, memberikan cuti khusus bagi suami selama proses kelahiran anak, serta menyediakan fasilitas-fasilitas publik khusus seperti ruang menyusui dan tempat penitipan anak yang dikelola secara sehat, profesional dan bisa diakses seluruh warga.
11. Memberdayakan perempuan Jakarta dengan mendukung sepenuhnya partisipasi perempuan dalam perekonomian, antara lain melalui pemberian kredit usaha perempuan mandiri.
12. Memberikan rumah hunian bagi masyarakat Jakarta dengan DP Rp 0.
13. Melindungi perempuan dan anak-anak Jakarta dari praktik pelecehan, kekerasan dan diskriminasi serta praktik perdagangan manusia (human traficking) dengan mengaktifkan 267 rumah aman, merevitalisasi unit reaksi cepat perlindungan perempuan berbasis aplikasi bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Jakarta, dan memberi subsidi bantuan hukum bagi korban.
14. Membangun sistem transportasi umum yang terintegrasi dalam bentuk interkoneksi antarmoda, perbaikan model manajemen layanan transportasi umum, perluasan daya jangkau transportasi hingga menjangkau seluruh warga, pengintegrasian sistem transportasi umum dengan pusat-pusat permukiman, pusat aktivitas publik, dan moda transportasi publik dari luar Jakarta.
15. Mengatasi kesenjangan Ibu Kota dengan menjadikan Kepulauan Seribu sebagai Kepulauan Pembangunan Mandiri dengan menyediakan infrastruktur, lapangan kerja, fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi segenap warganya dan menjadikannya sebagai pusat inovasi konservasi ekologi.
16. Mengaktifkan kembali komunitas-komunitas di Jakarta melalui kegiatan pengembangan kebudayaan, kesenian, olahraga, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan budaya membaca melalui program taman maju bersama, yaitu merevitalisasi taman-taman yang ada, membangun taman-taman baru dari wilayah pinggiran Jakarta, serta membangun taman pintar (Science Park).