Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Netty Prasetiyani Harap PTM 100% Tetap Perhatikan Prokes Covid-19

JAKARTA, HOLOPIS.COMAnggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan meminta kepada pemerintah untuk benar-benar bisa memastikan fasilitas protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah lengkap.

Hal ini disampaikan Netty untuk menyikapi dimulainya pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen pada tahun akademik 2021/2022.

“Ketersediaan fasilitas prokes ini harus benar-benar dipastikan lengkap,” kata Netty, (3/1).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berharap, pemerintah tidak hanya menunggu saja adanya laporan dari masyarakat. Pemerintah kata Netty, harus pro aktif melakukan kontrol dan monitoring berkala terkait dengan kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Karena menurut Netty, kepatuhan prokes ini penting dan krusial di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih belum terkontrol. Ditambah lagi saat ini tengah ada peningkatan kasus varian Omicron.

“Jangan hanya menunggu laporan dari unit sekolah, tapi harus dicek langsung ke lapangan. Prokes menjadi faktor penentu untuk mengurangi risiko lonjakan dan klaster Covid-19 di sekolah,” ujarnya. “Apalagi saat ini ada ancaman varian Omicron yang penularannya jauh lebih cepat dibandingkan varian lainnya,” imbuh Netty.

Atas dasar itulah, istri Ahmad Heryawan ini pun agar pemerintah benar-benar serius memperhatikan ini. Jangan sampai justru terkaget-kaget setelah kecolongan.

“Oleh karena itu unsur kehati-hatian harus benar-benar diterapkan. Jangan sampai kita lengah sehingga memunculkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Selain fasilitas prokes yang lengkap, kata Netty, pemerintah perlu memastikan penerapannya. Menurutnya, tidak akan ada gunanya jika fasilitasnya lengkap tapi penerapannya tidak diawasi. Temuan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di beberapa sekolah di Pulau Jawa penegakan prokesnya masih sangat lemah.

“Pendidik dan peserta didik jarang yang melaksanakan prokes seperti mencuci tangan ketika tiba di sekolah. Harus ada edukasi dan pembiasaan untuk taat prokes, baik itu oleh tenaga pendidik, perangkat sekolah dan peserta didik,” ungkapnya.

“Sementara itu penggunaan masker juga tidak maksimal karena hanya digunakan saat berangkat dan pulang sekolah saja. Masker seharusnya digunakan baik saat pembelajaran maupun di lingkungan sekolah, karena area tersebut lebih rentan mengingat padatnya jumlah orang,” tambahnya. Di sisi lain Netty juga meminta pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun.

“Jika pemerintah sudah menggelar PTM 100 persen, maka vaksinasi anak harus segera dipercepat. Vaksinasi anak harus mencapai 70 persen agar terbentuk kekebalan kelompok. Jangan biarkan anak yang belum divaksin mengikuti PTM. PTM hanya boleh diberlakukan apabila di sekolah tersebut tenaga pendidik, perangkat sekolah dan peserta didik sudah semuanya divaksin lengkap,” tutur legislator dapil Jawa Barat VIII tersebut.

Pemerintah juga harus memperhatikan penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai vaksinasi anak. Edukasi masyarakat atau orang tua untuk melakukan penanganan secara dini, termasuk kemana harus melapor jika KIPI semakin memburuk.

Terakhir Netty meminta agar pemerintah meningkatkan surveilans melalui testing dan tracing di sekolah-sekolah yang melangsungkan PTM.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kemendikbudristek Berhasil Turunkan Disparitas Akses Pendidikan Selama Satu Dekade

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek berhasil turunkan disparitas akses pendidikan...

Kemendag dan Kemdikbudristek Kembali Buka Program Magang Penggerak Muda Pasar Rakyat 2024

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) kembali membuka program magang bersertifikat Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR) 2024.

Heru Budi Hartono dan Dinas Kesehatan Pantau Langsung Uji Coba MGB di Sekolah SD Jaksel

Penjabat (Pj) Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Heru Budi Hartono mengunjungi SDN Gunung 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (3/9).
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru