JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang karib disapa Gus Yahya menegaskan, bahwa PBNU dan NU secara institusi tidak boleh mendukung capres dan cawapres tertentu di Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, hal tersebut sejatinya sudah merupakan keputusan muktamar sejak 1984.
“PBNU dan NU secara institusional pokoknya tidak boleh ikut-ikutan mendukung capres dan cawapres tertentu karena sudah merupakan keputusan muktamar sejak 1984,” kata Gus Yahya, (1/1).
Statemen ini dikumandangkan lagi oleh Gus Yahya saat mengisi acara tasyakuran di kompleks Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta kemarin.
Bagi Gus Yahya, bahwa NU harus kembali ke khittahnya.
Diungkapkan, jika NU ikut dalam dukung mendukung capres dan cawapres atau politik praktis lainnya, maka hal tersebut bisa dikatakan NU telah melanggar amanat muktamar.
Ia pun tidak memedulikan jika nantinya ada upaya untuk menarik narik NU untuk mendukung salah satu pasangan capres cawapres.
Kendati demikian, dia mempersilakan masing-masing warga NU untuk bebas memilih capres dan cawapres karena itu merupakan hak tiap warga negara. Yang tidak dibolehkan adalah dukungan dari PBNU dan NU secara institusional.
“Memang NU tidak boleh ikut dalam kompetisi politik, atau menjadi kompetitor serta menjadi pihak dalam kompetisi politik. Titik,” tegas Gus Yahya.