GORONTALO, HOLOPIS.COM Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara) di bawah koordinasi Koordinator Pusat Eko Pratama Melaksanakan Kegiatan Pra Temu Nasional Ke XIII tepatnya di Universitas Negeri Gorontalo.

Dikatakan Eko, acara tersebut dihadiri sekitar 300 orang lebih. Mereka adalah para Presiden Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Di dalam pertemuan tersebut, banyak isu yang diangkat baik skala nasional maupun daerah.

“Sedikitnya ada 300-an Presiden BEM yang menghadiri pertemuan tersebut. Mulai dari Sumatera sampai Papua, berkumpul di Universitas Negeri Gorontalo untuk bersilaturahmi dan mendiskusikan beberapa isu nasional maupun regional,” kata Eko Pratama kepada wartawan, Kamis (16/12).

Ia juga menyebut bahwa yang cukup membanggakan adalah kehadiran para tokoh pendahulunya yang ikut berbagi cerita dan menyumbang pemikiran kepada para penerus kepengurusan BEM Nusantara yang saat ini ia pimpin.

“Pertemuan tersebut dilaksankan selama tiga hari, mulai tanggal 14 Desember sampai 16 Desember 202, sempat hadir juga bang Riyan Israyudin dan Hengky bang Primana, mereka mantan koordinator pusat BEM Nusantara,” terangnya.

“Mereka bercerita kepada para presiden mahasiswa mengenai BEM Nusantara dari masa ke masa,” imbuhnya.

Eko berharap besar, apa yang dihasilkan dari Pra Temu Nasional ini, bisa memberikan value lebih bagi para Presiden Mahasiswa yang hadir. Apalagi kehadiran seluruh eks koordinator pusat aliansinya itu bisa memberikan energi positif bagi seluruh peserta Pra Temu Nasional tersebut.

“Harapannya pertemuan ini bisa menjadikan BEM Nusantara semakin solid dan mampu menghadirkan gerakan-gerakan alternatif yang konstruktif demi kemajuan bangsa ini,” tandasnya.

Senada dengan hal tersebut, Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang bertindak sebagai tuan rumah Pra Temu Nasional BEM Nusantara ke XIII Rezky Mantali mengatakan, bahwa dengan hadirnya dua mantan koordinator pusat BEM Nusantara di harapkan dapat menambah gairah gerakan BEM Nusantara.

“Ini adalah bukti bahwa BEM Nusantara itu satu, dalam koordinasi Koordinator Pusat Eko Pratama, serta komitmen kami akan berada pada panduan GBHK yang berlaku di Aliansi BEM Nusantara,” kata Rezky.

Kemudian, ia juga menyatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan jika ada kelompok Mahasiswa lain yang mengklaim sebagai BEM Nusantara saat ini di luar komando Eko.

“Kami sangat menyayangkan adanya klaim yang mengatasnamakan BEM Nusantara selain dari koordinasi Eko Pratama selaku koordinator pusat,” pungkasnya.