JAKARTA – Dorongan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyeruak setelah sempat beberapa kali tertunda.
Pertemuan itu pun terus didorong dilakukan pasca PDIP mengumumkan secara resmi pemecatan terhadap Jokowi (Joko Widodo) bersama keluarganya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menepis bahwa pertemuan tersebut akan menganggu hubungan harmonis Presiden Prabowo Subianto dengan Jokowi.
Baca juga :
“Enggak ada masalah,” kata Muzani dalam pernyataannya di Jakarta pada Sabtu (25/1).
Ketua MPR itu kemudian malah menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati nantinya tidak bertujuan untuk kepentingan pihak tertentu, melainkan masyarakat.
“Keuntungannya buat rakyat dan bangsa, bukan buat Gerindra,” tegasnya.
Muzani kemudian turut menilai makna dari rencana tersebut, bukan dari siapa yang menginisiasi, tetapi inti dari pertemuan itu.
“Keperluan ketemu keduanya saya kira jangan bertanya tentang siapa yang inisiasi, nanti kalau terjadi pertemuan itu,” ucapnya.
Muzani mengatakan saat ini pertemuan tersebut memang belum terjadi. Namun, kata dia, komunikasi antara PDIP dan Gerindra berjalan secara intensif.
“Komunikasi antara PDIP dan Gerindra terjadi dalam arti intensif. Sementara komunikasinya baik, baik di DPR ataupun di luar DPR. Dan komunikasi langsung, komunikasi itu kan tidak harus dalam bentuk,” bebernya.
“Ya seperti komunikasi yang kawan-kawan ketahui di DPR,” imbuhnya.
Meski begitu, Muzani belum dapat memastikan kapan pertemuan itu digelar. Muzani menekankan komunikasi antar kedua partai berjalan baik.
“Jadi di antara kami dengan PDI juga sama-sama baik, baik di pembahasan, baik di agenda-agenda komisi ataupun agenda-agenda di luar komisi semuanya bagus. Dan kami merasa mendapatkan teman untuk banyak agenda dari PDI,” tuntasnya.
