JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan penjelasan terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Tangerang, Banten, yang belakangan ini menuai perdebatan publik.
Dia memastikan, PSN di kawasan reklamasi tersebut hanya yang terkait dengan pengembangan ekowisata Tropical Coastland. Bahkan dikatakannya, pembiayaan proyek ini berasal dari non-APBN.
“Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di ekowisata Tropical Coastland akan dibiayai dengan dana yang bersumber dari non-APBN dan disertai dengan komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melakukan pembangunan secara bertahap,” katanya dalam keterangan resmi, seperti dikutip Holopis.com, Senin (20/1).
Dia menambahkan, proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun tersebut diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
“PSN tersebut merupakan pengembangan Green Area dan Eco-City di kawasan PIK 2 yang berlokasi di Provinsi Banten,” kata dia.
Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan rencana luas lebih kurang 1.755 hektare (ha), serta ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan daya tarik bagi wisatawan.
Selain itu, destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami.
Lebih lanjut, Airlangga menerangkan bahwa selain PSN ekowisata Tropical Coastland tersebut, Pemerintah juga akan terus mengevaluasi perkembangan seluruh PSN, termasuk PSN Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Likupang di Sulawesi Utara, Tanjung Lesung di Banten, hingga Lido di Jawa Barat.