Rabu, 15 Januari 2025

Luhut Yakin Coretax Bisa Pacu Penerimaan Negara hingga Rp1.500 Triliun

JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim penerapan sistem administrasi perpajakan Coretax, bisa menambah penerimaan negara sebesar Rp1.500 triliun dalam lima tahun ke depan.

Hal itu disampaikannya usai mengunjungi Kantor Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), untuk melihat langsung implementasi Coretax, pada Selasa (14/1) kemarin.

“Saya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Coretax yang mulai diterapkan sejak awal tahun ini. Saya paham bahwa transisi ke sistem baru selalu menghadirkan tantangan” kata Luhut dalam unggahannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (15/1).

“Karena itu, saya juga bertemu dengan tim layanan bantuan (helpdesk) dan melihat langsung command center-nya Coretax. Saya sampaikan bahwa pekerjaan mereka adalah ‘game changer’ bagi negeri ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Luhut Masih Bungkam soal Besaran Bunga Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung

Saat ini, DJP telah mencatat 776 juta e-faktur per tahun, atau rata-rata 2 juta transaksi e-faktur setiap harinya. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dapat dioptimalkan melalui digitalisasi perpajakan.

Meskipun saat ini, Luhut mengakui, sistem Coretax masih mengalami sejumlah kendala dalam pengoperasiannya. Namun dia yakin sistem ini lambat laun akan berjalan dengan baik.

“Jika sistem ini terus diperkuat, setiap hambatan yang muncul akan dapat diatasi dengan cepat dan efisien sehingga akan berimplikasi pada semakin tingginya penerimaan pajak,” tuturnya.

Selain itu, Luhut juga menekankan pentingnya integrasi Coretax dengan sistem pemerintahan (Govtech) untuk memperkuat interoperabilitas data antarinstansi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan disiplin pajak masyarakat.

Baca Juga :  Besok Batas Akhir Lapor SPT Pajak, Jika Telat Ada Dendanya

“Integrasi Coretax dengan Govtech juga menjadi prioritas penting. Ini tidak hanya akan membuat sistem menjadi lebih efisien, tetapi juga membantu meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka,” terang Luhut.

Namun, Luhut mengingatkan bahwa aspek keamanan data harus menjadi prioritas utama.

“Tapi saya ingin tegaskan, keamanan data wajib pajak harus tetap menjadi perhatian utama. Kepercayaan masyarakat adalah modal besar bagi keberhasilan program ini,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral