JAKARTA, HOLOPIS.COMPolda Metro Jaya menyiapkan satua K-9 untuk mendukung pengamanan kamtibmas selama libur Natal dan Tahun Baru, khususnya di malam hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mengatakan, bahwa personel Tim Patroli juga akan diterjunkan untuk mengamankan ibu kota di seluruh tingkat Polres wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Kami siagakan 300 perlengkapan, ada K-9 di belakang, jadi kalau ada tawuran ada K-9 di belakang yang bisa menghalau. Kemudian ada mobil komando yang dilengkapi oleh peralatan teknologi kepolisian seperti tes kit narkoba, tes alkohol, alat untuk mengetahui identitas orang yang diamankan di situ. Mudah-mudahan jadi lebih bagus,” kata Fadil, Selasa (30/11).

Untuk kelengkapan komposisi patroli, Fadil juga mengungkapkan bahwa mereka akan memperbanyak patroli bermotor. Sebab, dengan cara seperti itu dianggap efektif mengantisipasi pelaku kejahatan yang kerap menggunakan motor.

“Tadi juga ada Kakor (Kepala Korp) Sabhara, saya sampaikan apa yang kita butuhkan. Karena ke depan kejahatan perkotaan ini harus dikombinasi antara patroli roda dua dan patroli roda empat. Karena banyak pelaku menggunakan roda dua yang mobilitasnya tinggi lebih cepat kalau kabur. Dan ikatan kalau patroli motor 10 orang, kalau mobil cuma berdua dia,” ungkapnya.

Demi menjaga citra dan mencegah pelanggaran SOP, anggota tim patroli malam juga diberi pembekalan skill komunikasi yang baik. Hal itu dipersiapkan agar dalam membubarkan massa yang terlibat ekses atau tawuran bisa diselesaikan tanpa harus menimbulkan gesekan fisik.

“Kemampuan patroli dialogis diperlukan karena kami ingin membalikkan fungsi patroli ini yang selama ini cenderung ditinggalkan. Bagaimana cara patroli yang bagus, bagaimana cara berbicara yang bagus, bagaimana cara mengidentifikasi faktor-faktor korelatif kriminogeniti yang menyebabkan kejahatan, bagaimana dia mengintervensi situasi agar tidak menjadi kejahatan, itu yang kami latihkan,” bebernya.

Seluruh jajaran, diharapkan Fadil, mengedepankan aspek pencegahan dibandingkan penindakan. Kemampuan persuasif petugas diperlukan dalam hal pencegahan karena Polda Metro Jaya ingin mengembalikan patroli yang humanis, dialogis dan persuasif di tiap kegiatannya

“Jadi, pencegahan yang kami utamakan bukan penindakan. Buka berarti juga nunggu ada tawuran baru dia datang, bagaimana caranya kalau daerah itu sering tawuran patroli ke sana, sambang, bicara, tatap muka ketemu sama tokoh. Kalau di situ ada kampung narkoba dia datang patroli, dia lihat rumah yang sering dipakai untuk transaksi narkoba. Lama-lama pasti akan bubar,” tegasnya.