JAKARTA – Ratusan masyarakat berkumpul di Gereja Kelahiran atau Church of the Nativity di kota suci Kristen Betlehem untuk merayakan Natal. Biasanya, pohon natal di Betlehem dibuat megah dan menerangi Manger Square.
Namun pemerintah setempat memutuskan untuk tidak merayakannya secara gemerlap untuk kedua kalinya.
“Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami,” demikian disampaikan Wali Kota Betlehem, Anton Salman, dikutip Holopis.com, Rabu (25/12).
Dalam natal ini, Anton Salman mengatakan bahwa umat Kristiani akan berdo’a kepada Tuhan untuk mengakhiri penderitaan mereka.
“Natal adalah pesta iman, kami akan berdo’a dan memohon kepada Tuhan untuk mengakhiri penderitaan kami,” demikian disampaikan oleh Salman.
Sebagai tambahan informasi, selama dua tahun berturut-turut tidak ada dekorasi perayaan, serta jumlah pengunjung yang sangat sedikit di sana. Hal tersebut karena suasana suram perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang masih terus berlanjut.
Sementara itu di Manger Square yang merupakan jantung kota Palestina, sekelompok orang membentangkan poster yang bertuliskan bahwa anak-anak hanya ingin bermain dan tertawa.
“Anak-anak kami ingin bermain dan tertawa,” demikian tulisan di poster tersebut.
Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis, serangan dimulai saat Hamas menyerang Israel dan mengakibatkan kematian sebanyak 1.208 orang. Sementara itu serangan pasukan Israel kepada masyarakat Palestina sudah menewaskan sebanyak 45.338 orang.
Angka tersebut pun telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).