JAKARTA – Paus Fransiskus memberikan pesan tentang makna harapan dalam merayakan Hari Raya Natal tahun ini. Setelah selama 12 tahun merayakan Natal semasa kepemimpinannya, dalam Misa Malam Natal Paus Fransiskus memberikan pesan yang fokus terhadap harapan untuk mengubah banyak hal.
“Harapan memanggil kita, untuk kecewa dengan hal-hal yang salah, dan cari keberanian untuk mengubahnya,” kata Paus Fransiskus, dikutip Holopis.com Rabu (25/12).
Selain itu, Paus Fransiskus juga menyerukan agar negara-negara maju menggunakan perayaan ini untuk berbuat kebaikan dengan cara mengurangi beban utang negara-negara berpenghasilan rendah.
“Jubilee ini memanggil kita untuk melakukan pembaruan spiritual dan berkomitman pada transformasi dunia kita,” lanjutnya.
Paus Fransiskus pun membahas masa-masa perbudakan dan juga utang-utang yang tidak adil.
“Ini merupakan masa Yobel bagi negara-negara miskin yang terbebani dengan utang yang tidak adil, masa Yobel bagi semua orang yang terikat pada bentuk-bentuk perbudakan, baik yang lama, maupun yang baru,” katanya.
Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, serta membuka Tahun Suci Katolik 2025.
Diharapkan dalam pembukaan ini, Vatikan akan mendatangkan sekitar 32 juta wisatawan ke Roma pada tahun depan.
Paus Fransiskus pun mengawasi pembukaan Pintu Suci khusus berpanel perunggu di Basilika Santo Petrus. Pintu tersut hanya dibuka selama tahun Yobel.
Vatikan pun memperkirakan akan ada hingga 100.000 peziarah yang akan memasuki pintu tersebut setiap harinya di tahun depan.