JAKARTA – Partai Gerindra menepis anggapan bahwa pihaknya saat ini sengaja melakukan serangan balik kepada PDIP terkait kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.
Hal tersebut ditegaskan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta pada Senin (23/12).
“Enggak, enggak. Saya baca semuanya,” kata Ahmad Muzani.
Muzani menegaskan, sejumlah pernyataan yang dilontarkan para kader Gerindra hanya demi menegaskan bahwa kebijakan untuk menaikkan PPN menjadi 12 persen yang menjadi amanat dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) merupakan produk legislasi kolektif.
“Teman-teman Gerindra ingin mengatakan bahwa ini kan undang-undang yang juga disetujui bersama, diinisiasi bersama, jangan kemudian seolah-olah persetujuan bersama-sama, kemudian kesannya ya, ini kan produk bersama, gitu lho kira-kira,” jelasnya.
Kendati demikkian, Muzani mengingatkan agar PDIP tidak sebatas menyerang dengan dalih memberikan pandangan terhadap kebijakan kenaikan PPN 12 persen per 1 Januari 2025.
“Kalau mau memberi pandangan, ya pandangan saja. Kira-kira begitu. Enggak, enggak (nyerang),” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati atau akrab dipanggil Sara tersenyum miris melihat sikap PDIP yang saat ini sedang cari muka dengan menolak kenaikan PPN 12%.
Sara mengakui tidak habis pikir ketika PDIP bisa bermain sandiwara dan mendadak lupa bahwa pembahasan mengenai kenaikan PPN justru dipimpin oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Itulah kenapa saya heran saat ada kader PDIP berbicara di rapat paripurna, tiba-tiba menyampaikan pendapatnya tentang PPN 12%,” kata Sara di Jakarta pada Minggu (22/12).
Sara bahkan sampai menyindir bahwa PDIP sangat pintar untuk bermain drama dalam mencari simpati kepada masyarakat.
“Jujur saja, banyak dari kita saat itu hanya bisa senyum dan geleng-geleng ketawa. Dalam hati, hebat kali memang kawan ini bikin kontennya,” ucapnya.
“Padahal mereka saat itu ketua panja UU yang mengamanatkan kenaikan PPN 12% ini. Kalau menolak ya kenapa tidak waktu mereka ketua panjanya?” sambungnya.