JAKARTA – Bencana banjir dan longsor melanda pemukiman warga yang adadi Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan sejak beberapa hari yang lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, wilayah yang terdampak banjir melanda sejumlah desa di tujuh kecamatan. Daerah tersebut yaitu Kecamatan Tanete Rilau (8 desa), Mallusetasi (6), Barru (6), Tanete Riaja (6), Balusu (4), Soppeng Riaja (2) dan Pujananting (1).
“Lebih dari 17.000 KK terdampak banjir di tujuh kecamatan tersebut. Selain populasi terdampak, dilaporkan satu warga meninggal dunia akibat banjir,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (23/12).
Kendati demikian, Abdul Muhari memastikan bahwa kondisi yabg terdampak banjir secara keseluruhan saat ini telah surut.
Namun, jumlah penduduk terdampak banjir bertambah menjadi 17.209 KK atau 55.662 jiwa.
Selain itu, tanah longsor juga melanda beberapa titik di Kabupaten Barru yang dilanda banjir. Titik longsor ditemui di sejumlah desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Mallusetasi, Soppeng Riaja, Balusu, Tante Rilau, Tanete Riaja dan Pujananting.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, sebagaian besar akses jalan yang terdampak longsor belum tertangani sehingga aksesibilitas warga masih terhambat. Bencana tanah longsor ini berdampak pada 1.122 KK atau 3.911 jiwa.
Pos pengungsian disiapkan untuk masyarakat yang ingin mengungsi, namun akses jalan yang cukup jauh membuat warga enggan dan memilih mengungsi secara mandiri. Pihak BPBD juga mengaktifkan dapur umum dan melakukan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak banjir dan longsor yang terjadi dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.