JAKARTA – Kementerian Pariwisata menyambut momen libur panjang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, yang diyakini berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menyebut, potensi perputaran uang dari wisatawan mancanegara (wisman) selama momen libur panjang tersebut diprediksi sekitar Rp 22,5 hingga Rp 29,2 triliun.
“Untuk potensi perputaran uang pada wisatawan mancanegara sebesar Rp 22,5 sampai Rp 29,2 triliun,” ujar Widi, sapaan akrabnya, dalam jumpa pers akhir tahun 2024 di Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (21/12).
Dia memproyeksikan pergerakan wisman yang akan melakukan liburan selama musim Nataru 2024-2025 sebanyak 1 juta hingga 1,325 juta. Sementara pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksi mencapai 110,7 juta pergerakan.
“Dengan perputaran uang (dari pergerakan wisnus) sebesar Rp116 miliar,” terangnya.
Lebih lanjut, Widi menyebut pergerakan wisnus saat libur Nataru terpusat di Pulau Jawa, dengan tiga provinsi tujuan utama yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Jawa Barat.
Daerah lain yang diperkirakan juga akan menerima banyak kunjungan wisatawan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Lampung, serta Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa momen libur Nataru berbarengan dengan musim penghujan, yang tentunya dibayangi dengan potensi cuaca ekstrem.
Untuk itu, Ni Luh menegaskan bahwa pihaknya di Kemenpar telah menerbitkan surat edaran kepada pemerintah daerah, serta para pengelola destinasi wisata, terutama destinasi alam yang rentan dilanda bencana.
“Jadi destinasi alam itu memang menjadi perhatian kita juga karena di Desember sudah masuk musim penghujan dan ini rawan dan mungkin ada kejadian alam yang kita harap tidak terjadi,” ujar dia.
Ni Luh Puspa mengatakan, surat edaran itu telah diterbitkan guna memastikan destinasi wisata menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE), serta untuk memastikan keselamatan serta keamanan wisatawan selama periode Nataru.