JAKARTA – Aktris dan penyanyi cantik Maudy Ayunda baru saja meluncurkan album studio keempatnya bertajuk ‘Pada Suatu Hari’. Album ini sekaligus menandai babak baru dalam perjalanan musik Maudy, menampilkan dirinya sebagai sosok seniman autentik yang menggali lebih dalam keterampilan artistiknya dalam bermusik dan bercerita.
Judul album ‘Pada Suatu Hari sendiri menyiratkan makna ganda yakni sebagai awal sebuah cerita sekaligus merujuk pada momen atau waktu tertentu, baik itu kenangan di masa lalu maupun harapan akan masa depan. Merangkai kepingan pengalaman hidupnya yang penuh dengan nostalgia, cinta dan pencarian jati diri di mana penyanyi berusia 29 tahun tersebut memperlihatkan sisi lain dirinya yang lebih dewasa dan introspektif.
“Aku ingin album ini terasa seperti buku cerita. Setiap lagunya adalah bab tersendiri, bagian dari narasi besar yang mencerminkan bukan hanya perjalanan pribadi aku tapi juga pengalaman kolektif kita semua, entah itu jatuh cinta, mempertanyakan tempat kita di dunia atau sekedar mencoba memahami perasaan kita yang terkadang rumit. Album ini adalah caraku untuk merefleksikan diri sendiri dan juga dunia di sekitarku,” ujar Maudy di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Lebih menarik, Maudy juga menjadikan latar belakang kisah cinta dengan sang suami Jesse Choi sebagai salah satu sumber inspirasinya dalam menulis lagu. Ia menyebut semua orang bisa bertemu dengan pujaan hati tanpa di suatu tempat yang tanpa disangka-sangka.
“Bahwa kadang-kadang pangeran atau bayangan orang yang tepat untuk kita, kita temukan di tempat yang enggak disangka-sangka,” ungkapnya.
Bahkan dalam lagu-lagunya menyiratkan jika cinta sejati tidak memandang tentang kemewahan harta melainkan cinta yang tulus. Hal-hal ini kata dia seperti tengah berada dalam sebuah dongeng yang membuatnya masih tidak percaya bertemu dengan Jesse ketika sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
“Ada perasaan-perasaan enggak percaya ‘kok ada cinta yang seperti ini, kok ada perasaan seperti ini, kok ada orang yang mau melakukan seperti ini. itu aja tuh udah cukup dan udah sangat fantastis, sesuatu yang sesimpel itu,” sebutnya.
Lebih dari itu lanjut Maudy, album ini juga menyampaikan pesan yang relevan terhadap kehidupan modern saat ini. Dengan gayanya yang reflektif, Maudy menyentuh tema-tema seperti kesehatan mental, tantangan kehidupan di perkotaan, keinginan untuk terkoneksi tanpa henti di dunia maya, dan dampak media sosial. Lirik-liriknya yang penuh kehangatan mengajak pendengar untuk berhenti sejenak dan merenung, sekaligus mendorong mereka untuk bertindak—baik itu dengan menerima kerapuhan diri, menghadapi tantangan dunia modern, atau pun sekadar mengingat apa yang sesungguhnya berharga.
“Aku berharap ketika orang mendengar album ini, mereka bisa menemukan apa yang mereka cari selama ini, baik itu secercah ketenangan, pemahaman tentang diri mereka, atau sekadar pengingat bahwa kita semua menjalani ini bersama-sama,” tambahnya.
Mengiringi lagu-lagu sinematik dari ‘Pada Suatu Hari, album ini juga menghadirkan konsep visual yang mencuri perhatian, yaitu Urban Fairytale, sebuah perpaduan antara elemen kota urban dan dongeng yang unik.