JAKARTA – Hari Hak Asasi Manusia atau Human Rights Day (HRD) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember di seluruh dunia. Tanggal ini dipilih untuk menghormati pengadopsian dan proklamasi Universal Declaration of Human Rights (UDHR) oleh Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 Desember 1948, yang menjadi deklarasi hak asasi manusia pertama yang bersifat global dan salah satu pencapaian utama
PBB yang baru dibentuk saat itu. Pembentukan resmi Hari Hak Asasi Manusia terjadi pada pertemuan Pleno ke-317 Majelis Umum pada 4 Desember 1950, saat Majelis Umum mengesahkan resolusi 423(V), yang mengundang semua negara anggota PBB dan organisasi lainnya untuk merayakan hari ini sesuai dengan cara mereka masing-masing.
Sejarah Hari Hak Asasi Manusia
Hari Hak Asasi Manusia bermula pada 10 Desember 1948, ketika Majelis Umum PBB mengadopsi Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Deklarasi ini diadopsi dengan 48 negara mendukung dan delapan negara memilih abstain.
UDHR diproklamasikan sebagai “standar pencapaian bersama bagi semua bangsa dan negara,” yang bertujuan agar individu dan masyarakat dapat berusaha dengan langkah-langkah progresif, baik secara nasional maupun internasional, untuk mencapai pengakuan dan pemenuhan hak asasi manusia secara universal dan efektif.
Walaupun UDHR bukanlah dokumen yang mengikat secara hukum, karena sifatnya yang lebih deklaratif daripada legislatif, deklarasi ini telah menginspirasi lebih dari 60 instrumen hak asasi manusia lainnya yang bersama-sama membentuk standar internasional tentang hak asasi manusia. Saat ini, konsensus umum dari semua negara anggota PBB terhadap hak asasi manusia yang tertera dalam Deklarasi ini menjadikannya lebih kuat dan relevan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia
Hari ini biasanya diperingati dengan konferensi politik tingkat tinggi, pertemuan, serta acara budaya dan pameran yang membahas isu-isu hak asasi manusia. Selain itu, pada tanggal 10 Desember juga diberikan penghargaan bergengsi, seperti United Nations Prize in the Field of Human Rights dan Hadiah Nobel Perdamaian, yang sering kali diserahkan pada hari tersebut. Banyak organisasi pemerintah dan non-pemerintah yang aktif dalam bidang hak asasi manusia juga mengadakan acara khusus untuk memperingati hari ini, begitu pula dengan berbagai organisasi sosial dan civil society.
Pada tahun 1952, untuk pertama kalinya, PBB mengeluarkan prangko peringatan Hari Hak Asasi Manusia, yang terjual lebih dari 200.000 eksemplar, menunjukkan popularitas peringatan ini. Selain itu, pada 10 Desember 2008, peringatan ulang tahun ke-60 Deklarasi
Tantangan Hak Asasi Manusia Masa Kini
Pada masa kini, tantangan terbesar dalam hak asasi manusia adalah kemiskinan. Melawan kemiskinan, keterasingan, dan eksklusi sosial bukanlah masalah amal, melainkan kewajiban hak asasi manusia yang harus ditangani. Mengatasi kemiskinan sebagai kewajiban hak asasi manusia memberi peluang yang lebih besar untuk memberantas masalah ini di masa depan.
Dalam pidatonya pada 10 Desember 2006, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Louise Arbour, menyatakan bahwa pengentasan kemiskinan adalah tujuan yang dapat dicapai jika dilakukan sebagai bagian dari kewajiban hak asasi manusia, bukan sebagai masalah bantuan.
Tema Hari Hak Asasi Manusia 2024
Tema Hari Hak Asasi Manusia tahun ini adalah ajakan untuk mengakui pentingnya dan relevansi hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Di masa sekarang, di tengah tantangan global, kita memiliki kesempatan untuk mengubah persepsi dengan berbicara menentang ujaran kebencian, mengoreksi informasi yang salah, dan melawan disinformasi. Hari ini adalah saat untuk menggerakkan aksi dalam memperbarui gerakan global untuk hak asasi manusia.