Holopis.com JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peran rumah sakit swasta dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya layanan teknologi pendeteksi kanker.

Hal itu sebagaimana disampaikannya saat meresmikan fasilitas cyclotron dan digital PET/CT scan Omni Legend di RS Mandaya Royal Puri, Tangerang, Banten, pada Jumat (22/11).

“Alat ini mahal, belum banyak rumah sakit yang memilikinya, tapi manfaatnya sangat besar. Dengan cyclotron dan digital PET/CT scan, kita bisa mendeteksi penyebaran sel tumor lebih akurat,” kata Menkes dalam sambutannya, seperti dikutip Holopis.com.

Dalam kesempatan itu, Menkes Budi menyoroti potensi besar rumah sakit swasta dalam mengingkatkan layanan teknologi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada layanan kesehatan di luar negeri.

“Ini memungkinkan pasien tetap dirawat di dalam negeri, tidak perlu ke Singapura. Bayangkan, ada potensi devisa ratusan triliun rupiah yang bisa kita hemat,” ujar Menkes Budi.

Sebagai informasi, kanker menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) melalui The International Agency for Research on Cancer (IARC), estimasi kasus kanker baru di Indonesia pada 2022 mencapai 408.661, dengan 242.988 kematian. Angka ini diperkirakan terus meningkat jika tidak ada upaya penanggulangan yang signifikan.

Menkes Budi menekankan bahwa kematian akibat kanker dapat dicegah melalui skrining rutin, diagnosis dini, dan pengobatan yang berkualitas. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya meningkatkan jejaring layanan penyakit kanker, salah satunya dengan mendukung pengembangan terapi kanker berbasis teknologi seperti radioterapi.

Saat ini, pemerintah sedang mempercepat pembangunan jejaring PET-CT dan siklotron (cyclotron) di Nusantara. Hingga Agustus 2024, sudah ada tiga fasilitas siklotron yang beroperasi di Jakarta, yaitu di RSK Dharmais, RS MRCCC Siloam, dan RS Gading Pluit.

“Target kami adalah memasang enam PET Scan di 2024, sembilan di 2025, dan satu lagi pada 2027. Dengan begitu, semua pulau di Indonesia akan memiliki akses ke PET Scan. Untuk mendukung itu, kita membutuhkan jaringan Cyclotron yang dapat mendistribusikan radiofarmaka ke seluruh Indonesia,” jelas Menkes Budi.

Cyclotron dan Digital PET/CT Scan, Harapan Baru bagi Pasien Kanker

Cyclotron dan Digital PET/CT Scan merupakan teknologi mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan deteksi dini penyebaran kanker. Fasilitas ini memungkinkan pemindaian kanker dengan resolusi lebih tajam, waktu pemeriksaan lebih cepat, dan diagnosis yang lebih akurat.

Presiden Direktur Mandaya Hospital Group dr. Ben Widaya menjelaskan, “Cyclotron ibarat tinta untuk printer PET Scan, menghasilkan zat pelacak radioaktif yang memungkinkan dokter mendeteksi kanker dengan lebih baik.”

Menkes Budi juga menekankan bahwa rumah sakit pemerintah tidak cukup untuk melayani seluruh pasien di Indonesia, terutama kelas menengah atas yang membutuhkan opsi layanan kesehatan premium. Karena itu, ia mendorong rumah sakit swasta untuk mempercepat peningkatan kualitas layanan, baik dari segi teknologi, fasilitas, maupun tenaga medis.

“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Semua alat canggih ini juga membutuhkan dukungan penuh, termasuk dari BAPETEN untuk memastikan izin dan keamanan teknisnya,” tambah Menkes Budi.