Holopis.com JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,22 persen atau 15,59 poin ke level 7.195 pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (21/11). Penguatan indeks saham itu salah satunya didorong oleh sektor infrastruktur yang menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada siang ini, total volume saham yang diperdagangkan telah mencapai 9,46 miliar lembar saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 635.664 kali dan nilai transaksi mencapai Rp4,57 triliun.

Tercatat, mayoritas saham yang diperdagangkan sampai dengan Kamis siang melemah, yakni sebanyak 272 saham. Namun untuk saham yang menguat tak kalah banyak, yakni 270 saham. Sedangkan sebanyak 233 saham lainnya harganya stagnan.

Secara sektoral, mayoritas mengalami penguatan, dimana sektor infrastruktur menjadi sektor dengan penguatan paling tinggi yakni sebesar 1,09 persen. Kemudian sektor energi naik 1,06 persen dan sektor kesehatan naik 0,70 persen.

Tak cuma itu, sektor teknologi dan sektor bahan baku pada siang ini juga kompak naik 0,31 persen, sektor siklikal naik 0,24 persen, sektor industri naik 0,28 persen, dan sektor transportasi naik 0,04 persen.

Sedangkan untuk sektor yang menurun hanya sektor keuangan yang tercatat turun 0,45 persen, sektor properti turun 0,40 persen dan sektor non siklikal turun 0,30 persen.

Adapun, tiga saham yang menempati posisi top gainers pada siang ini yaitu PT Ketrosden Triasmita Tbk (KETR) naik 34,94 persen ke harga Rp 224, PT Inter-Delta Tbk (INTD) naik 34,43 persen ke Rp 246, dan PT Perma Plasindo Tbk (BINO) naik 34,09 persen ke Rp 236.

Sedangkan, tiga saham yang menempati posisi top losers yaitu PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) yang turun 7,59 persen ke harga Rp 134, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) turun 7,14 persen ke Rp 13 dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) turun 5,77 persen ke Rp 6.125.

Lalu, tiga saham blue chip yang aktif diperdagangkan di Bursa sampai dengan penutupan sesi pertama ini antara lain, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Era Digital Media Tbk (AWAN).