HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperingatkan potensi kerawanan yang bisa terjadi pada Pilkada 2024.

Dengan waktu pemungutan suara yang semakin dekat pada 27 November 2024, Polri diminta untuk lebih siaga, terutama di wilayah dengan kontestasi ketat antara dua pasangan calon.

Menurut Kapolri, daerah yang hanya memiliki dua pasangan calon berpotensi menghadirkan tantangan keamanan yang lebih tinggi.

“Ada 202 daerah yang diikuti dua pasangan calon, dan jika kita lihat dari media, baik media konvensional maupun media sosial, situasi di daerah dengan dua pasangan calon cenderung berlangsung head-to-head. Ini dapat berpengaruh terhadap pengikut fanatik dari masing-masing pasangan calon,” ujar Kapolri saat menghadiri syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat (15/11) seperti dikutip Holopis.com.

Kapolri menambahkan, beberapa wilayah bahkan sudah menunjukkan persaingan panas di antara para pendukung. Hal ini terlihat pada beberapa peristiwa debat publik, di mana tidak hanya pasangan calon yang berdebat di dalam ruangan, namun para pendukungnya juga saling berdebat dan terlibat gesekan di luar ruangan.

“Artinya, baru pada tahap debat saja sudah ada aksi saling lempar di kalangan pendukung. Hal ini tentunya bisa menjadi indikator risiko yang lebih tinggi pada hari pencoblosan, terutama jika salah satu calon mengalami kekalahan yang bisa memicu reaksi dari pendukungnya,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Sigit meminta seluruh personel Polri untuk mempersiapkan diri dan siap merespons berbagai skenario. Semua anggota Polri diharapkan mampu hadir sebagai solusi bagi masyarakat dan menjaga ketertiban.

“Saya minta rekan-rekan mempersiapkan ini dengan baik untuk menghadapi situasi-situasi yang mungkin terjadi, karena nantinya Polri yang akan berada di garis depan jika eskalasi ancaman meningkat,” kata Kapolri.

Kapolri juga menginformasikan bahwa sebanyak 54.456 personel Brimob telah disiagakan untuk menjaga keamanan Pilkada.

Kapolri menekankan pentingnya kesiapan dalam hal kemampuan, kecepatan, dan kekuatan riil yang dapat digerakkan, sesuai dengan zonasi wilayah yang telah ditentukan.

“Dengan segala persiapan yang ada, kita yakin bahwa kekuatan yang kita miliki siap bergerak jika diperlukan, sesuai dengan zonasi wilayah yang sudah diatur,” ujar Kapolri.