HOLOPIS.COM, JAKARTA – Viral sebuah truk pengangkut tanah untuk proyek PIK 2 menjadi sasaran amuk warga di Jalan Raya Kosambi, Tangerang, Banten, pada Kamis (7/11) kemarin.
Dalam sejumlah video dan foto yang viral di media sosial, terlihat truk berkelir hijau yang sedang mengangkut tanah untuk proyek aklamasi di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dibakar habis oleh warga.
Bahkan dalam video yang beredar, warga juga menghentikan dan merusak truk lainnya yang melintas di Jalan Raya Kosambi. Bahkan saking ricuhnya, polisi yang mendekat pun tak luput dari kemarahan warga.
Rupanya, warga yang terlibat dalam kericuhan tersebut mengaku kesal terhadap pengemudi truk yang tidak mematuhi aturan jam operasional.
Terlebih, setelah truk tersebut menabrak seorang bocah perempuan berusia 9 tahun, yang membuat bocah tersebut mengalami luka parah pada bagian kaki.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan, bahwa kericuhan bermula saat sebuah truk tanah bernopol B 9304 KYW melaju dari arah Kosambi menuju Teluknaga, di Jalan Raya Salembaran.
“Kejadiannya di Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Romauli Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,” kata Zain kepada wartawan, yang dikutip Holopis.com, Jumat (8/11).
Ketika sampai di lokasi kejadian, sebuah sepeda motor yang dikendarai korban, yakni seorang wanita berinisial SD (20) dan berboncengan dengan korban anak ANP (9), mendahului truk tersebut dari arah kiri.
“Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP (anak) terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri Kendaraan tersebut,” ucap Zain.
Akibatnya, korban anak mengalami luka cukup serius pada bagian kakinya, dan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis.
Sementara sopir yang mengendarai truk tersebut, berinisial DWA (21), telah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait insiden kecelakaan tersebut.
“Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan mempercayakan penanganan kasus kecelakaan yang melibatkan truk proyek PIK 2 tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak adalagi korban,” pungkas Zain.
Operasional Truk Sudah Lama Dikeluhkan Warga
Terlepas dari kecelakaan tersebut, lalu lalang truk pengangkut material untuk proyek PIK 2 di wilayah Teluknaga tersebut sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga. Sebab, truk-truk tersebut beroperasi siang dan malam.
Hal itu pun membuat warga setempat dan pengguna jalan resah. Pasalnya, truk-truk pengangkut tanah juga seringkali parkir sembarangan hingga memenuhi Jalan Tanjung Pasir jalan akses menuju kampung Tanjung Pasir, Tangerang.
Jumlahnya tidak satu dua, truk tanah berukuran besar tersebut yang parkir berbaris di setengah jalan Tanjung Pasir bahkan berjumlah ratusan, yang pada akhirnya mengakibatkan kemacetan yang luar biasa setiap hari.
Selain macet, truk-truk tersebut membuat jalan cepat rusak. Kalau panas jalanan berdebu, kalau hujan aspal yang rusak jadi kubangan.
Sementara di sisi lain, jalan tersebut menjadi akses satu-satunya, lantaran warga tak bisa masuk jalanan di wilayah PIK 2, meski jalannya kini sudah dalam kondisi yang bagus.