Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTAAmerika Serikat sedang mengalami kepanikan sembari melewati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut karena ada kekhawatiran terjadinya ricuh dalam pemilihan presiden negeri Paman Sam tersebut. Tim senjata khusus pun dikerahkan di atas Gedung, serta bersiaga di beberapa titik.

Hal tersebut karena pemilihan kali ini memang dinilai cukup fluktuatif. Kekhawatiran akan adanya kerusuhan, kecurangan, atau kekerasan terhadap petugas pemilu pun menjadi salah satu kekhawatiran utama Amerika Serikat.

Salah satu wilayah di AS bahkan sudah mempersiapkan proses keamanan maksimal 4 tahun sebelum pemilu berlangsung.

“Sejak Kanuari 2021, kantor kami telah meningkatkan akses keamanan lencana, memasak penghalan permanen, dan menambahkan langkah-langkah keamanan siber tambahan,” kata Direktur Komunikasi Kantor Perekam Maricopa County, Taylor Kinnerup, dikutip Holopis.com, Selasa (5/11).

Berbagai Upaya memang dilakukan oleh berbagai pihak di wilayah-wilayah sepanjang Amerika. Mulai dari fisik bangunan yang semakin diperkuat dengan pagar besi dan kawat berduri, tetapi juga usaha untuk memastikan masyarkat bahwa semuanya akan baik-baik saja.

FBI Bentuk Pos Komando yang Pantau Ancaman

Sementara itu di negara bagian Oregon, Washington, dan Nevada, FBI membuat sebuah pos komanto untuk memantau apakah ada ancaman. Pos tersebut diletakkan di 100.000 tempat pemungutan suara.

Kekhawatiran AS dengan adanya kemungkinan rusuh pun bukan tanpa alasan. Kelemahan keamanan dan ancaman kekerasan terlihat dari mantan presiden Donald Trump yang sudah 3 kali nyaris menjadi korban pembunuhan di depan umum Ketika kampanye.

Sebagai informasi, hanya tinggal Pilpres AS yang akan berjalan pada 5 November 2024 mendatang membuat Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama total dan jor-jor an dalam mengumpulkan pemilih.

Ini akan menjadi pemilihan umum Presiden AS yang ke-60. Pemilihan ini juga akan menjadi pemilihan presiden pertama yang menggunakan informasi kependudukan dari sensus 2020.