Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktor tampan Vino G. Bastian baru saja merampungkan film terbarunya yang diadaptasi dari film asll Korea Selatan berjudul sama yakni My Annoying Brother. Film ini bahkan didapuk menjadi film pembuka dalam gelaran Korean Indonesia Film Festival (KIFF) 2024 yang diselenggarakan mulai31 Oktober – 3 November 2024. 

Selaku pemeran, Vino mengaku bangga film yang ia perankan bisa menjadi film Indonesia pertama yang menjadi opening movie. Sebelumnya, festival tahunan ini selalu dibuka oleh film-film yang berasal dari Korea Selatan. 

“Happy sih karena biasanya kan opening itu film Korea ya dan ini pertama kali remake, itu pun dari Korea juga dan filmnya juga masih tayang. Buat kami suatu kebanggaan kan belum semuanya juga orang nonton di bioskop bisa nonton di sini di acara yang spesial ini biar lebih terasa gitu,” ujar Vino saat menghadiri pembukaan KIFF 2024 di CGV Grand Indonesia, Kamis (31/10). 

Meski diadaptasi dari film Korea Selatan, Vino mengklaim film yang mengangkat kisah dua saudara laki-laki yang mengharukan ini berbeda dari versi aslinya. Isteri dari Marsha Timothy tersebut ingin, memiliki ciri khasnya sendiri. 

“Saya juga udah nonton film aslinya tapi sayang gak pengen sama dengan versi Korea nya sih saya punya signature saya sendiri bercandaannya terus joke-jokenya. Kita merubah adegannya sih dengan value yang sama, lebih lokal dan sebenarnya serta karakternya juga lebih detail,” bebernya. 

My Annoying Brother sendiri menceritakan tentang seorang  atlet Judo nasional bernama Kemal. Namun dalam sebuah pertandingan, ia mengalami cidera yang membuat Kemal kehilangan penglihatannya. 

Dalam kondisi terpuruk. Kerumi,tan hidupnya semakin bertambah saat abangnya, Jaya secara tiba-tiba kembali masuk ke dalam kehidupanya. Alih-alih perhatian, Jaya yang merupakan seorang mantan narapidana justru malah memanfaatkan kondisi Kemal.

Meski sempat mengalami keterangan saat awal, hubungan kedua adik kakaknya ini lama-kelamaan semakin membaik dan mulai menguak hal mengharukan yang mampu membuat penonton merasa tersentuh. 

“Jaya di sini itu layak banyak layer dari tukang tipu dan lainya. Sisi Annoyingnya itu harus ada tapi saya enggak pengen yang berlebihan, semuanya harus pas gitu. Saya juga pengen ngebawa film ini sebagai film yang enggak cengeng gitu tapi tetap film brother dua saudara laki-laki,” imbuhnya.