Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly merespons pernyataan Megawati Soekarnoputri yang mengklaim diri sebagai orang paling ditargetkan.

Yasonna mulanya menyebut bahwa Megawati sudah sering membicarakan hal seperti itu di internal PDIP.

“Ya Ibu sering bilang begitu. Saya kalau kita ketemu, hati-hati. Karena kan beliau seorang ketua umum, seorang apa, mantan presiden kelima,” kata Yasonna di Jakarta pada Kamis (31/10).

Bahkan, dengan berbagai latar belakang yang dimiliki Megawati, Yasonna mengklaim banyak orang ingin tahu informasi dari pimpinannya tersebut.

“Punya apa ya, ya punya jaringan politik yang luas dan dalam kondisi sekarang barangkali bisa saja ada orang-orang yang ingin mengetahui seperti apa Ibu Mega, bisa saja,” ucapnya.

Yasonna kemudian menjelaskan, pernyataan yang disampaikan oleh Megawati sebagai bentuk kehati-hatian. Namun, Yasonna menepis bahwa pernyataan itu dengan tidak adanya kader PDIP di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto.

“Ya itu adalah bentuk kehati-kehatian yang barangkali sangat perlu. Oh saya kira itu nggak seperti itu (kaitan dengan tidak ada kader di Kabinet),” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengklaim bahwa dirinya saat ini menjadi target penyadapan pihak tertentu.

Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih di Jakarta pada Senin (28/10).

Karena merasa dirinya menjadi target tertinggi penyadapan, Megawati mengklaim dirinya sampai tidak mempunyai handphone untuknya sendiri.

“Saya nggak punya HP loh. Iya loh, kenapa saya nggak punya HP, tahu kenapa nggak? Apa ayo? Karena saya adalah orang yang paling disadap di Indonesia sekarang,” kata Mega dalam pernyataannya.

Sembari berbicara mengenai penyadapan, Megawati kemudian berkelakar bahwa dirinya memiliki kesamaan dengan aktor James Bond atau agen 007. Dia mengatakan berteman dengan James Bond lantaran adanya kesamaan angka 7 pada nomor agen dan usia Megawati.

Mega menuturkan dia mirip James Bond. Dia menyebut, jika ingin menelepon seseorang, dia mengetesnya terlebih dahulu dengan memancing kata-kata apakah penyadapan sudah dimulai.

“Keren toh? Kayak James Bond aja. Nggak percaya? Tanya sana dah sama yang tukang-tukang sadap. Loh iya loh, saya kalau jengkel saya ambil telepon ‘Halo-halo, sudah mulai sadapan’, berani atau nggak, masa sama Ibu saja kalah,” jelasnya.

“Kalau udah dengar, saya itu kasihan. Aduh, kasihan amat ya, kalian itu bangsa Indonesia loh apa bukan? Kalian itu bangsa Indonesia apa bukan?” sambungnya.