Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra diusulkan menggantikan Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan (BG), menjadi Kepala BIN (Bandan adan Intelijen Negara).

Usulan tersebut, sudah disetuji oleh DPR RI setelah melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Rabu (16/10).

Ia pun dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Bersama dengan seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih.

Pria kelahirana Malang pada 30 November 1964, menduduki posisi terakhir sebagai Wakil Menteri (Wamen) Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.

Karir Militer M Herindra

M Herindra menyelesaikan Pendidikan militernya, di Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1987. Dia meraih Adhi Makayasa Tri Sakti Wiratama atau lulusan terbaik pada angkatannya.

Herindra memperoleh gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994, dan gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Nasional Malaysia pada tahun 2011.

Karirnya dimulai, menjadi komandan peleton, lalu Komandan Resimen Sandiyudha, hingga Komando Pasukan Khusus.

Saat bertugas di pasukan elite TNI Angkatan Darat, ia menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor)-81, unit untuk memberantas terorisme.

Pada 2017-2018 ia bertugas di Markas Besar (Mabes) TNI, sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI. Kemudian, Herindra dipromosikan sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Mabes TNI (2018-2020).

Herindra kembali dipercaya untuk menjabat Kepala Staf Umum TNI sejak 21 Oktober 2020 menggantikan Letjen TNI Joni Supriyanto.

Herindra menjalani tugas militer pertamanya di luar Kopassus sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan.

Pada tahun 2008, Herindra menjadi asisten intelijen Komandan Kopassus Pramono Edhie Wibowo.

Kemudian Herindra diangkat oleh Pramono Edhie Wibowo, yang sudah lebih dulu menjadi KSAD sebagai koordinator staf pribadinya.

Pada 10 Juni 2013, Herindra diangkat menjadi Wakil Komandan Jenderal Kopassus. Ia dilantik pada 8 Juli dan terus memegang jabatan ganda hingga 24 Juli.