Holopis.com HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menawarkan 7 jalan pengabdian yang ditawarkan saat debat perdana Pilwalkot Makassar 2024.

Dari 7 jalan pengabdian itu dua di antaranya adalah pembangunan stadion hingga bebas iuran sampah.

Hal itu disampaikan paket MULIA dalam debat perdana Pilwalkot Makassar 2024 yang berlangsung di Hotel Dalton, Makassar, Sabtu (26/10/2024).

Awalnya, moderator debat Angellica De Evagam menanyakan visi misi paslon MULIA soal transformasi tata kelola jika terpilih jadi Wali Kota Makassar.

“Pasangan MULIA mempersembahkan visi misi berlandaskan prinsip Environmental Social Governance (ESG). Visi kami, Makassar Unggul, Inklusif, Aman dan Berkelanjutan,” jelas Appi.

Sedangkan dalam misinya, Appi berjanji akan meningkatkan daya saing ekonomi Makassar. 

Diantaranya menyiapkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir dan pulau-pulau.

“Mewujudkan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kota yang berkeadilan dan ramah lingkungan,” bebernya.

Appi juga akan mengembangkan inovasi kepemudaan dan pengembangan olahraga, seni budaya dan pariwisata. 

Selain itu juga akan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tata kelola pemerintahan yang nyaman

“Menegakkan ketertiban umum dan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana. Meningkatkan akses pelayanan dan perlindungan perempuan, anak, dan penyandang disabilitas,”tegasnya. 

Appi kemudian mempersilakan pasangannya Aliyah untuk menjabarkan visi misi itu. 

Aliyah mengungkap 7 jalan pengabdian akan dipersembahkan untuk warga Kota Makassar.

“Menggratiskan seragam sekolah bagi siswa-siswi sekolah dasar negeri. Kemudian gratis baju seragam sekolah, bebas iuran sampah, bebas sambungan PDAM, pembangunan stadion bertaraf internasional, MULIA berjasa berbagi jaminan sosial. Lalu Mulia Creative hub,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, MULIA bukan hanya sekadar akronim Munafri-Aliyah saja, tetapi lebih dari itu, Mulia adalah nilai sesungguhnya dari proses pembangunan kota yang akan datang.

Meskipun sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Indonesia Timur, kata dia, pihaknya berkomitmen untuk membangun Makassar yang lebih baik.

“Makassar akan kami jadikan kota di mana setiap orang bisa tumbuh berkembang tanpa ada sekat,” pangkasnya.