Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Raksasa Inggris, Manchester City, masih belum menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim unggulan guna memenangkan Liga Champions musim 2024/2025.

Bagaimana tidak, The Citizens baru mengemas satu kemenangan dari dua laga yang sudah mereka lakoni. 

Tim yang bermarkas di Etihad Stadium baru bisa mengamankan tiga angka pertama usai mengalahkan Slovan Bratislava (Slovakia) empat gol tanpa balas setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan wakil Italia, Inter Milan.

Selanjutnya, pada 22 Oktober pekan depan, Erling Haaland dan kawan-kawan akan menjamu Sparta Praha (Ceko) dan tentunya berharap bisa kembali meraup tripoin di kandang sendiri.

Selain itu, City juga bakal bentrok dengan tim-tim lain macam Sporting CP (Portugal), Feyenoord (Belanda), Juventus (Italia), Paris Saint-Germain (Prancis), dan Club Brugge (Belgia).

Jelang bentrok versus Sparta Praha, sang pelatih Pep Guardiola melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan.

Dalam sebuah sesi wawancara, juru taktik berpaspor Spanyol tersebut blak-blakan mengatakan kalau dirinya sangat menghindari bertemu mantan timnya, Barcelona. 

Pep Guardiola melontarkan pernyataannya saat menjadi tamu di acara  Che Tempo Che Fa, Italia, belum lama ini. 

Tatkala ditanya tim mana yang ingin dihindarinya di pentas Liga Champions musim ini, Pep Guardiola kontan menjawab Barcelona. 

“Kasih sayang yang saya miliki untuk mereka benar-benar mendalam. Saya tumbuh di sebuah kota kecil di dekat Barcelona, dan tidak pernah mudah bermain melawan mereka,” katanya. 

Sebelum menukangi Manchester City dan Bayern Munchen, Pep Guardiola terlebih dulu mengarsiteki Barcelona, dari 2012 hingga 2012.

Kepada Blaugrana, ia mempersembahkan segepok prestasi dan trofi. Di antaranya, dua kali juara La Liga, dua kali kampiun Liga Champions, serta dua kali menggondol status jawara UEFA Super Cup.

Tak hanya sebagai pelatih, Pep Guardiola juga bertabur gelar kala sebagai pemain Barcelona, dari 1990 hingga 2001.

Mengemban tugas sebagai gelandang bertahan, Pep Guardiola bagian dari sejarah gemilang Tim Catalan tatkala memenangkan ragam gelar, baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa. 

Di Manchester City, kelahiran 18 Januari 1971 sosok pelatih bertangan dingin dengan “Sentuhan Midas”. 

Sejak kehadirannya di Etihad Stadium pada 2016, Pep Guardiola sudah meraup banyak trofi termasuk mengukir sejarah dengan empat gelar Premier League empat musim beruntun yakni  2020/2021, 2021/2022, 2022/2023, dan 2023/2024.

Ia menyempurnakan kinerjanya dengan gelar antarklub paling bergengsi di Benua Biru, Liga Champions 2022/2023. Inilah yang kembali ingin  dimenangkan Pep Guardiola, selain mempertahankan gelar Premier League musim lalu tentunya.