HOLOPIS.COM, TARAKAN – 11 ekor burung, yakni Kacer sebanyak 6 ekor dan Murai 5 ekor dilepasliarkan di kawasan lindung Pulau Tarakan pada Senin (14/10) siang. Burung-burung yang dilepasliarkan tersebut, merupakan hasil sitaan Balai Karantina Kota Tarakan berdasarkan hasil pemeriksaan barang bawaan penumpang di Bandara Internasional Juwata Tarakan. 11 ekor burung tersebut disimpan didalam botol air mineral dan dimasukan dalam pipa paralon.
Pelepasliaran sendiri, dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Balai Karantina Kota Tarakan dengan didampingi personel Polisi Kehutanan (Polhut) dan Penyuluh Kehutanan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan.
“Pelepasliaran dilakukan guna mengembalikan eksistensi burung-burung ini di habitat aslinya. Selain itu, juga diharapkan mampu meningkatkan populasi satwa liar di kawasan lindung Pulau Tarakan,” kata Polisi Kehutanan Terampil, Irwan di lokasi pelepasliaran, Selasa (15/10).
Ia mengungkapkan pihaknya bersama BKSDA dan Balai Karantina segera melepaskan ke sebelah ekor burung liar tersebut karena mencegah burung-burung tersebut lemas dan mati sebab ditaroh dalam botol air mineral.
“Kalau lambat di lepas bisa mati, jadi langsung kita lepaskan tadi, sebenarnya banyak juga hewan lain yang kita lepas liarkan seperti trenggiling, kura-kura, bekantan, pokoknya dapat laporan baik warga atau petugas setempat, kita langsung datang, tangkap dan lepaskan di hutan dengan didampingi BKSDA tentunya,” tuturnya lagi kepada media ini.
Diketahui 11 burung tersebut di tangkap di hutan Tarakan dan oleh yang bersangkutan akan dibawa ke luar Tarakan, Kalimantan Utara untuk dijual melalui jalur udara.
“Mau dibawa pake pesawat tapi saat di bandara tertangkap di X-ray, saat ditanya petugas ternyata tidak ada dokumennya, jenis burung ini merupakan burung yang mulai terancam habitatnya jadi mari sama-sama kita jaga kelestariannya,” jelasnya.
Setelahnya 6 ekor Kader dan 5 ekor Murai tersebut langsung dilepaskan di kawasan hutan lindung kota Tarakan.