HOLOPIS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan proyeksinya terkait kinerja sektor keuangan, terutama perbankan di era pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Suvianto yang akan dimulai dalam waktu dekat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyampaikan kinerja perbankan ke depan akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Namun secara umum, perbankan akan memperhatikan kondisi ekonomi global. Salah satunya yakni terkait suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
“Bank dalam hal ini akan memperhatikan kondisi ekonomi secara global dan domestik yang masih perlu untuk diwaspadai ke depan, di antaranya kecepatan dan kedalaman penurunan FFR,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Jumat (11/10).
Dari sisi eksternal lainnya, kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter China, perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, maupun konflik di Timur Tengah juga memengaruhi.
Dari sisi internal, menurut Dian, kebijakan pemerintah baru Prabowo Subianto pun akan menentukan.
Adapun pada tahun pertama pemerintahan baru Prabowo, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,2 persen. Angka itu mengacu Undang-Undang (UU) APBN 2025.
Sementara itu, melihat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045, pemerintah telah menetapkan tujuh industri prioritas yang akan mendongkrak produk domestik bruto (PDB).
Pertama, industri berbasis sumber daya hayati. Kedua, industri berbasis mineral penting. Ketiga, industri dasar kimia dan logam. Kemudian keempat, industri berteknologi menengah-tinggi seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga kedirgantaraan.
Kelima, industri barang konsumsi berkelanjutan. Keenam, industri berbasis inovasi dan riset. Kemudian yang terakhir yakni industri kreatif.