Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan agenda peresmian Istana Garuda yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Untuk Istana Garuda nanti akan diresmikan oleh presiden baru Prabowo Subianto,” kata Jokowi di IKN, Jumat (11/10).

Adapun dalam sambutannya di acara peresmian Istana Negara IKN, Jokowi mengungkapkan alasan penyerahan tersebut karena bangunan Istana Garuda di Kalimantan Timur itu, sejauh ini belum rampung 100 persen.

“Istana Garuda saat ini masih dalam proses finishing dan dimungkinkan masih memakan waktu 1 bulan ke depan, maka pada hari ini saya akan meresmikan Istana Negara terlebih dahulu,” tuturnya dalam acara peresmian itu.

Kepala Negara tersebut lantas mengatakan, bahwa pemerintah pada dasarnya tidak ingin tergesa-gesa dalam menyelesaikan seluruh infrastruktur pendukung ekosistem di Ibu Kota anyar tersebut.

Sebab kata dia, hal terpenting yang harus dipastikan yakni kegiatan pembangunan berjalan sesuai target waktu yang sebelumnya telah ditentukan.

Jokowi lantas berharap, kehadiran Istana Negara dan Istana Garuda di kompleks Istana Kepresidenan IKN dapat menopang berbagai kegiatan kenegaraan yang digelar dalam skala besar sekalipun.

“Kita harapkan nanti, kegiatan-kegiatan kenegaraan yang besar, yang butuh tempat yang gede, bisa dilakukan di sini, di IKN,” harapnya.

Saat ditanya terkait kualitas bangunan Istana Negara IKN, Jokowi menegaskan bahwa dirinya memilih untuk bicara apa adanya, dimana dalam implementasinya terbilang bagus.

“Kalau dari sisi kualitas, saya harus ngomong apa adanya ya, bagus, bagus. Finishing-nya bagus, pengecatan bagus, sampai detail-detail ukirannya bagus, saya kira kualitasnya bagus,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Jokowi memang kerap membanggakan Istana Negara di IKN yang dibangun oleh anak bangsa sendiri. Sebab, Istana yang ia tempati saat ini, salah satunya Istana Kepresidenan Jakarta, dibangun oleh Belanda di masa penjajahan.

Ia bahkan berseloroh, terus mencium bau kolonial setiap tinggal dan bekerja di Istana selama 10 tahun menjabat sebagai presiden.

Jokowi pun mengaku tak bisa menebak maksud dari pujian yang dilayangkan oleh sejumlah tamu negara soal bangunan Istana Kepresidenan buatan kolonial Belanda.

Pasalnya, para tamu negara itu sejatinya mengetahui bahwa istana itu bukan dibangun oleh Indonesia. Ia pun bertanya-tanya apakah pujian itu merupakan sindiran atau benar-benar bentuk kekaguman.

“Itulah perasaan saya kalau pas ketemu dengan (tamu), dipuji, tapi saya enggak bisa apa-apa. Enggak bisa menjawab apa ya dipuji itu. Karena saya tahu, mereka juga tahu, (istana) itu bukan kita yang bikin,” kata Jokowi pada 25 September 2024 lalu.

“Saya kan enggak tahu dia nyindir atau dia memang benar-benar ingin menyampaikan kekagumannya. Nebaknya kan sulit,” imbuh dia.