HOLOPIS.COM, PAPUA – Satgas Damai Cartenz menngamankan dua warga Puncak Jaya yang diklaim merupakan bagian dari teroris Papua.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024 Brigjen Faizal Ramadhani menjelaskan, dua orang terduga teroris Papua itu diduga terlibat dalam sejumlah insiden penembakan warga sipil dan unsur TNI.
Kedua orang tersebut diketahui adalah Alison Wonda alias Kumara dan Yotenus Wonda alias Maleki.
“Keduanya terlibat dalam penembakan terhadap aparat TNI dan warga sipil,” kata Faizal dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip Holopis.com, Selasa (8/10).
Faizal menjelaskan bahwa para pelaku ditangkap oleh Satgas saat berada di Jalan Trans Wamena Puncak Jaya, Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, Sabtu (5/10).
Kedua pelaku kini berada di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.
Saat diamankan, petugas menyita sejumlah barang bukti dari para tangan pelaku teroris Papua.
“Barang bukti yang disita meliputi 3 ponsel, 2 tas, 1 noken, serta 3 unit motor,” bebernya.
Faizal menjelaskan bahwa pelaku Yotenus Wonda alias Maleki diduga terlibat dalam penembakan tanggal 17 Maret lalu yang menewaskan Sertu Mar Ismunandar dan melukai Serka Salim Lestluhu di samping Puskesmas Mulia, Kampung Kulirik.
Yotenus Wonda alias Maleki saat pemeriksaan mengakui bila dirinya turut serta merencanakan aksi penyerangan bersama beberapa anggota teroris Papua diantaranya Ternus Enumbi dan Alison Wonda.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 dan merampas dua senjata api laras pendek milik korban, serta terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Aan pada tanggal 31 Mei lalu, dan penembakan terhadap Serma Anumerta Jefri E. May pada tanggal 15 Agustus di Sport Center, Kampung Pagaleme.
Adapun peran Alison Wonda alias Kumara terlibat penembakan terhadap Sertu Mar Ismunandar serta pembunuhan seorang anggota TNI pada tanggal 5 Januari lalu.
Bermodal keterangan tersebut, Faizal menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar para teroris Papua yang terlibat dalam sejumlah kegiatan teror.
“Tim gabungan masih terus berupaya menangkap anggota KKB yang terlibat penembakan baik terhadap warga sipil maupun aparat keamanan,” tegasnya.