Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Agence Française De Développement AFD) menyepakati Kerja Sama Kajian Studi Kelayakan Pembangunan Kawasan TOD Fase 1 MRT Koridor Utara-Selatan. Kedua belah pihak menyepakati nilai kerja sama proyek pembangunan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) Fase 1 MRT Koridor Utara – Selatan mencapai Rp3,8 miliar.

Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Husein Mahfud, AFD Indonesia Country Director Yann Martres, dan Direktur Utama PT MITJ Fuad Fachroeddin di Gedung Transport Hub, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/10).

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan apresiasi atas kerja sama antar kedua belah pihak. Menurutnya, sejak pertama kali beroperasi pada Maret 2019, MRT Jakarta telah berhasil menjadi katalis perubahan gaya bermobilitas masyarakat.

“Angka keterangkutan (ridership) yang terus meningkat, ketertiban dan kedisiplinan saat berada di stasiun maupun kereta merupakan nyata perubahan tersebut,” kata Tuhiyat, dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Holopis, Jumat (4/10).

“Oleh karena itu, saya memberi apresiasi atas kerja sama ini karena melalui mandat untuk mengembangkan kawasan di sekitar stasiun, kita bisa mendorong pembangunan Jakarta menjadi nyaman bagi pengguna transportasi publik, terutama saat berpindah antar moda maupun menikmati ruang-ruang terbuka hijau di sekitarnya,” sambungnya.

Nilai kerja sama yang disepakati mencapai € 225.000 atau setara Rp 3,83 miliar (kurs Rp 17.000). Ini mencakup kajian studi kelayakan sejumlah proyek di Kawasan Transit-Oriented Development Dukuh Atas, Blok M Sisingamangaraja, dan Lebak Bulus. Termasuk aspek-aspek dampak lingkungan dan sosial dari proyek-proyek tersebut.

Senada, Duta Besar Fabien Penone mengatakan, melalui kerja sama ini harapannya kedua negara akan saling bertukar pengalaman dalam menghadapi tantangan kawasan urban perkotaan.

“Saya menyambut baik kemitraan ini. Melalui kemitraan ini, kedua negara akan saling bertukar pengalaman tentang pembelajaran dalam menghadapi tantangan kawasan urban perkotaan,” pungkas Fabien.