HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ibu kota Nepal mengalami kehancuran akibat gempa bumi dahsyat yang menewaskan 209 orang. Tim penyelamat pun melakukan pencarian di antara reruntuhan rumah-rumah.

Kementerian Dalam Negeri Nepal mengatakan 29 orang lainnya saat ini masih dinyatakan hilang.

“Kami mengintensifkan penyelamatan udara bagi orang-orang yang sakit atau masih perlu dievakuasi ke temoat aman,” demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Rishi Ram Tiwari kepada wartawan, dikutip Holopis.com, Selasa (1/10).

Sementara itu kepolisian mengatakan setidaknya 35 orang meninggal dunia karena terkubur hidup-hidup karena tanah longsor yang menimpa kendaraan di jalan raya selatan daerah Kathmandu.

Buldoser pun dikerahkan untuk membersihkan dua lusin jalan utama menuju Kathmandu yang tertutup oleh puing-puing.

Pemerintah Nepal pun akan terus mengupayakan proses penyelamatan. Sebanyak lebih dari 400 orang diselamatkan dari berbagai distrik.

Sebagai tambahan informasi, banjir dan tanah longsor memang kerap kalo terjadi di wilayah Asia Selatan selama musim hujan dari bulan Juni hingga September.

Namun para ahli mengatakan bahwa perubahan iklim telah memperbukur situasi.

Seperi misalnya banjir di Nepal, menyebabkan keseluruhan Kathmandu terendam banjir setelah hujan terlebat dalam lebih dari dua dekade. Ibu kota itu bahkan sampai terputus sementara dari wilayah Nepal lainnya akibat tanah longsor yang memblokir jalan raya.

Pusat Internasional untuk Pembangunan Terpadu (ICIMOD) juga mengatakan bahwa bencana ini semakin buruh karena perambahan perkotaan yang tak terencana di sekitar Sungai Bagmati yang mengalir melalui ibu kota.