HOLOPIS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum telah menahan dua orang tersangka kasus kerusuhan dan pembubaran Forum Tanah Air (FTA) di Grand Kemang Hotel pada hari Sabtu, 28 September 2024 kemarin.

Dua tersangka adalah Fhelick E Kalawali (FEK) usia 38 tahun, dan Godlip Wabano (GW) usia 22 tahun.

“Di belakang saya para pelaku yang sudah diamankan. Yang pertama FEK sebagai koordinator lapangan, kemudian GW sebagai pelaku perusakan spanduk,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy dalam jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Minggu (29/9) seperti dikutip Holopis.com.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa pada hari Sabtu, 28 September 2024 kemarin, digelar sebuah diskusi dan silaturrahmi yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air di Grand Kemang Hotel. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti ; Refly Harun, Din Syamsuddin, Muhammad Said Didu, Marwan Batubara, Ichsanuddin Noorsy dan sebagainya.

Namun, diskusi tersebut mendapatkan pertentangan dari elemen Aliansi Cinta Tanah Air dengan menggelar demonstrasi di depan hotel. Tampak Kapolsek Metro Mampang Prapatan juga ikut mengawal pengamanan aksi demonstrasi yang dihadiri sejumlah orang saja.

Sayangnya, dari arah belakang Hotel, muncul sekitar 25 orang pemuda bermasker yang dipimpin Fhelick E Kalawali merangsak masuk ke dalam gedung Hotel untuk mengacak-acak acara diskusi yang diselenggarakan oleh FTA tersebut. Bahkan sebelum berhasul masuk ke hallroom, mereka sempat ditahan oleh jajaran security gedung namun berhasil tembus.

Aksi premanisme ini pun membuat para peserta diskusi kaget, hingga properti peraga diskusi seperti banner dan white screen yang terpasang dirusak.

Tak sampai di situ saja, kegaduhan yang dipicu oleh para preman ini juga memancing amarah keamanan hotel. Bahkan serangan fisik juga terjadi antara preman dengan petugas keamanan serta sejumlah peserta diskusi FTA.

Selain FWK dan GW, polisi juga sudah mengamankan tiga orang tersangka lainnya, mereka adalah JJ, LW dan MDM. Sayangnya, ketiganya belum ditahan karena masih perlu dilakukan pendalaman kebih lanjut.

“Dari yang sudah kita amankan, kita akan lakukan pendalaman dan tim masih bekerja untuk mencari para pelaku lainnya,” ucap Djati.