Rocky Yakin Preman Pengganggu Diskusi FTA Cuman Jalankan Perintah

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Intelektual Indonesia, Rocky Gerung meyakini betul bahwa aksi premanisme yang dilakukan puluhan orang terhadap silaturrahmi dan diskusi Diaspora Indonesia yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air (FTA) sedang menjalankan perintah saja.

“Itu sekedar suruhan aja, dia enggak ngerti sebetulnya isi dari pemikiran itu,” kata Rocky seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (28/9).

Ia lalu melihat bahwa peristiwa yang dialami oleh Forum Tanah Air menunjukkan bahwa masih ada pihak-pihak yang ingin membungkam ruang dialog dan diskusi masyarakat untuk berpikir.

“Jadi sangat jelas bahwa ini masih ada upaya untuk meneror pikiran. Jadi teror pikiran itu adalah bagian paling buruk dari bernegara,” ujarnya.

Jika memang para preman itu berjalan dengan isi kepalanya, tentu ia akan bersikap lebih arif dan bijaksana. Misalnya dengan datang baik-baik ke forum tersebut, kemudian mencatat semua pembicaraan di sana untuk dibahas bersama atasan atau Kepolisian, apakah ada pemikiran-pemikiran yang menyimpang dan membahayakan NKRI atau tidak.

“Seharusnya dia datang ke situ yang hendak membubarkan itu. Mereka datang dengan dengan ide kemudian untuk mencatat supaya dilaporkan ke polisi kalau ada hal-hal yang dianggap menghasut. Dan itu yang harusnya dijadikan standar dalam cara kita bernegara tuh,” tukasnya.

Lantas mengapa mereka akhirnya tidak mengambil cara elegan tersebut dan langsung melakukan tindakan brutal dengan menerobos masuk lalu mengacak-acak forum hingga terjadi adu fisik antara mereka dengan pihak security gedung, Rocky beranggapan yang ada di dalam otak mereka hanya uang.

“Jadi saya ngerti bahwa sejumlah orang itu pasti butuh uang, karena itu jadilah pelaku kekerasan,” ketusnya.

Lebih lanjut, ia memberikan kritik kepada pihak-pihak yang kontra dengan Forum Tanah Air untuk lebih cerdas dalam menyikapi perbedaan isi pikiran. Jika mereka tidak setuju dengan isi pikiran dan gagasan serta narasi dari Forum Tanah Air, maka langkahnya bukan membungkam dengan aksi premanisme seperti dilakukan di Grand Kemang tersebut, akan tetapi melahirkan forum-forum ide dan gagasan lain sebagai metode tandingan dan bantahan yang lebih intelektual.

Premanisme di Grand Kemang Bisa Turunkan Indeks Demokrasi Era Jokowi

Di sisi lain, Rocky Gerung juga menilai bahwa aksi premanisme yang dilakukan sejumlah kalangan tersebut bisa berdampak pada iklim demokrasi di Indonesia, khususnya pada indeks demokrasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral