HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mitos tentang bulu mata yang rontok dan kepercayaan bahwa ada yang merindukan kita sudah ada sejak lama didengar, bahkan dipercayai di berbagai budaya.
Di Indonesia, mitos ini menjadi salah satu bagian dari tradisi lisan yang sering dibicarakan.
Sebenarnya dari mana sih asal usulnya, serta korelasi antara bulu mata jatuh dan ada seseorang yang sedang merindukan.
Konon, kepercayaan ini muncul karena bulu mata dianggap sebagai simbol kecantikan dan keanggunan. Ketika bulu mata rontok, banyak orang merasa ada yang mengingat atau merindukan mereka, terutama karena bulu mata sering dihubungkan dengan perasaan dan emosi.
Rontoknya bulu mata menjadi tanda bahwa ada hubungan yang terjalin secara emosional, meskipun jarak memisahkan.
Bulu Mata Rontok Di Budaya Barat
Di sisi lain, dalam budaya lain, seperti di beberapa negara Barat, bulu mata yang rontok sering kali dikaitkan dengan tanda-tanda keberuntungan atau sial. Beberapa orang percaya bahwa jika mencabut bulu mata, itu berarti Sobat Holopis akan menerima kabar baik atau buruk, tergantung pada konteksnya.
Mitos ini mengajarkan kita tentang bagaimana masyarakat mengaitkan fenomena fisik dengan emosi dan hubungan interpersonal. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung, kepercayaan ini tetap menjadi bagian dari percakapan sehari-hari.
Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya dan tradisi dalam kehidupan kita.
Sobat Holopis percaya tidak dengan mitos ini?