Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Hari Pahlawan Nasional diperingati hari ini, Rabu (10/11). Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2021, mengusung sebuah tema yang berbunyi, “Pahlawanku Inspirasiku”.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional dalam sejarahnya, tak dapat dilepaskan dari sebuah peristiwa penting yang melatarbelakangi, yakni terjadinya pertempuran di Surabaya dalam melawan sekutu, di mana perang tersebut mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu, yakni Inggris dan Belanda kembali menginjakkan kakinya di Surabaya setelah berhasil memenangkan Perang Asia Timur Raya.

Pasukan tersebut, tergabung dalam Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) yang memiliki tujuan untuk melakukan bantuan rehabilitasi tawanan perang dan adanya interniran dalam melucuti senjata tentara Jepang.

Dikutip dari buku Sejarah Nasional VI oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1984), sebelumnya, pada tanggal 19 September 1945, para pemuda dan pejuang di Surabaya menurunkan dan merobek warna biru dalam triwarna bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato, sehingga menyisakan bendera berwarna merah dan putih.

Banyaknya gesekan yang terjadi antara pihak sekutu dan para pejuang di Surabaya, akhirnya menyebabkan sebuah perang untuk pertama kalinya, yakni pada tanggal 27-30 Oktober 1945.

Dikutip buku Sedjarah TNI-Angkatan Darat 1945-1956 (1965), dalam peristiwa tersebut, pemimpin pasukan sekutu di Jawa Timur, yakni Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby harus tewas dalam suatu insiden pada tanggal 30 Oktober 1945.

Kedudukan Mallaby kemudian diambil alih oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh dari Komandan Divisi 5 Inggris.

Pada tanggal 9 November 1945, pemimpin pengganti pasukan sekutu di Jawa Timur, Mayor Jenderal Robet Manserg mengeluarkan sebuah ultimatum kepada rakyat Surabaya.

Isi dari ultimatum tersebut sebagai berikut:

• Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.

• Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.

• Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.

Nampaknya, ultimatum Mayor Jenderal Robet Manserg tidak disambut baik oleh para pejuang, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat.

Sehingga, pertempuran tidak dapat dihindari dan meletuslah perang besar yang dikenal dengan Peristiwa 10 November 1945.

Pertempuran tersebut, menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak dan menyebabkan kota Surabaya menjadi hancur.

Dikutip dari buku A History of Modern Indonesia oleh M.C. Ricklefs (1003), dijelaskan bahwa tercatat dampak dari peristiwa bersejarah tersebut menewaskan sekitar 6.000-16.000 orang dari pihak Indonesia. Sementara itu, juga menewasakan 600-2.000 pasukan dari sekutu.

Sebagai upaya untuk mengingat perjuangan para pahlawan bangsa yang telah gugur, Presiden Sukarno kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional dalam Rapat Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BPKRI) di Yogyakarta pada tanggal 4 Oktober 1946.

Selamat Hari Pahlawan Nasional!

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kebakaran Landa Sukabumi Selatan Kebon Jeruk, Ratusan Petugas Damkar Dikerahkan

Terjadi kebakaran di Jalan Arsirad RT 09/RW 03, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ratusan petugas pemadam kebakaran (damkar) pun dikerahkan ke lokasi kejadian.

Hari Kebebasan Sedunia : Momentum Runtuhnya Komunisme di Eropa Timur

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Hari Kebebasan Dunia yang selalu diperingati...

Kebakaran Hebat di Dekat Rusun RPTRA Albo Lestari Cakung, 120 Personel Damkar Dikerahkan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru