JAKARTA, HOLOPIS.COM Duta Besar Republik Arab Suriah Abdul Mun’im Annan mengharapkan agar para Mahasiswa S1 Universitas Bilad Syam cabang Mujamma’ Syeikh Ahmad Kaftaro, Damaskus, Suriah tidak terpapar dengan paham-paham wahabi saat menempuh pendidikan di sana.

Karena jika sampai paham wahabi merasuki mereka, maka bisa saja para Mahasiswa tersebut akan menjadi kontributor perusak negaranya nanti.

“Lihatlah Afghanistan, Somalia, Yaman, Iraq, Suriah, dan banyak negara muslim lain yang hancur dan tak kunjung maju setelah disusupi ideologi jihad ala wahabi,” kata Abdul Mun’im di Hotel Anara, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/11).

Beliau berpesan agar para mahasiswa kelak bisa tetap menjaga Islam sekaligus menjaga negaranya dengan baik.

“Sejauh saya bertugas di berbagai negara, saya tidak menemukan Islam sebagaimana yang saya temukan di Indonesia. Inilah Islam,” imbuhnya.

Islam di Indonesia yang dikagumi oleh Abdul Mun’im tersebut adalah moderasi yang dibangun. Begitu banyak perbedaan baik suku, ras, agama dan antar golongan tak membuat antar sesama bangsa Indonesia bertengkar.

“Suriah begitu kagum dengan Islam yang berkembang di Indonesia, karena adanya relasi agama dan negara yang baik, agama dan modernisasi yang berjalan serasi dan saling membangun, bukan saling menghancurkan,” ujarnya.

Di sisi lain, ia pun menyampaikan bahwa Islam hari ini menghadapi tantangan yang cukup besar. Bukan hanya persoalan di ekstrenal Islam saja, bahkan di internal Islam itu sendiri.

“Islam adalah agama yang membangun, tapi ada sebagian orang muslim yang justru merobohkan bangunan tersebut,” tambahnya.

Abdul Mun’im pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang masih mampu menjaga keutuhan agama Islam dengan baik. Sekaligus mampu mengelola sumber daya alam, melibatkan anak-anak muda dalam pembangunan serta mewujudkan pembangunan infrastruktur yang begitu pesat.

“Cintailah negara kalian, jangan biarkan negara ini dirusak,” pungkasnya.