HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bursa Kripto resmi Indonesia atau Commodity Future Exchange (CFX) menyoroti kasus dugaan peretasan sistem transaksi aset Kripto di salah satu pedagang aset kripto lokal, Indodax.
Direktur Utama CFX, Subani mengatakan, insiden peretasan yang terjadi pada Indodax memicu kekhawatiran di kalangan pengguna dan masyarakat terkait keamanan platform kripto di tanah air.
Dia pun menegaskan, betapa pentingnya penerapan standar keamanan siber yang ketat di seluruh industri perdagangan aset yang mengandalkan teknologi Blockchain tersebut.
“Insiden ini mengingatkan kita semua bahwa kewaspadaan yang dalam mengelola risiko keamanan siber sangatlah penting,” ujar Subani dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (13/9).
Terkait insiden peretasan tersebut, Subani memastikan pihaknya akan terus memantau proses investigasi. Ia mengenaskan, pihaknya akan membantu Indodax agar dapat memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Sebab sejauh ini, Indodax sendiri ternyata belum tergabung sebagai anggota dalam bursa kripto resmi yang dibentuk oleh pemerintah tersebut, sebagai wadah perdagangan kripto di Tanah Air.
Ke depan, CFX berkomitmen untuk terus memperketat standar keamanan melalui proses akreditasi dan pemantauan terhadap setiap platform yang menjadi anggota CFX, guna memperkuat perlindungan bagi nasabah dan menjaga kepercayaan terhadap ekosistem aset kripto di Indonesia.
“Keamanan adalah prioritas utama di industri ini. Kami juga akan meningkatkan dan memperketat persyaratan serta proses keanggotaan bursa, sambil berkoordinasi dengan SRO terkait dengan penyimpanan aset nasabah,” jelasnya.
Adapun diketahui, kabar soal serangan siber yang melanda Indodax tersebut diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts. Dalam laporan mereka, setidaknya terdapat alamat yang dilaporkan menampung aset senilai sekitar US$ 14,4 juta (sekitar Rp 221 miliar) yang kemudian ditukarkan menjadi Ether.
Sementara itu, Indodax dalam keterangannya pun membenarkan adanya aktivitas serangan siber yang melanda mereka.
“Kami ingin menginformasikan bahwa team security kami menemukan potensi indikasi keamanan pada platform kami,” tulis Indodax di Blog mereka seperti dikutip Holopis.com, Rabu (11/9).
Untuk saat ini, pihak tim support dan IT Security sedang melakukan upaya pemulihan sistem agar bisa lekas beroperasi dengan baik kembali.
“Saat ini, kami sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik,” lanjutnya.
Dan memang saat ini, layanan situs mereka sedang dalam status under construction. Namun hal yang paling penting disampaikan Indodax, bahwa selama proses pemeliharaan, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses, saldo konsumen akan 100 persen aman.
“Namun jangan khawatir, dapat kami pastikan bahwa saldo Anda tetap 100% aman, baik secara kripto maupun Rupiah.” terang Indodax.