Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi memberikan alasan mengapa dirinya tetap melantik Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial meski masa jabatannya tinggal satu bulan lagi.

Jokowi menegaskan, skala pekerjaan di Kementerian Sosial tidak memungkinkan untuk diberikan kepada seorang Pelaksana Tugas saja.

“Ya skala pekerjaan, skala pekerjaan di Kementerian Sosial ini besar sekali dan menyangkut masyarakat yang ada di bawah,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (12/9).

Jika kemudian dirinya memaksakan untuk jabatan Mensos hanya diisi Pelaksana Tugas, Jokowi khawatir berpengaruh kepada kebijakan pemerintah.

“Kalau tidak dipegang khusus oleh definitif akan beda keputusannya,” tegasnya.

Mengenai alasan pemilihan Gus Ipul, Jokowi menyebut bahwa Sekjen PBNU itu sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk menjabat Menteri Sosial.

“Utamanya yang sudah memiliki pengalaman di kementerian dan Gus Saifullah Yusuf kan pernah menjadi menteri,” ujarnya.

“Saya kira memudahkan untuk… meskipun tinggal hanya 1,5 bulan tapi itu penting,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, PDIP mengklaim bahwa mereka dengan sengaja tidak mengajukan kader mereka untuk menggantikan posisi Tri Rismaharini atau Risma di kursi Menteri Sosial.

Oleh karena itu, juru bicara PDIP Chico Hakim tidak ambil pusing ketika jabatan itu kemudian diberikan kepada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

“Nggak ada masalah dengan pergantian yang diisi oleh bukan kader PDIP, apalagi ini juga, pertama, itu adalah hak prerogatif Presiden. Kami juga tidak pernah menyodorkan siapa pun sebagai pengganti Bu Risma,” kata Chico dalam keterangannya, Rabu (11/9).

Chico kemudian megakui, masa kerja yang terbilang singkat membuat PDIP ogah untuk mengajukan nama pengganti Risma di kabinet.

“Waktu pemerintahan periode ini tinggal sebulan lagi, saya rasa tidak ada hal-hal krusial yang menjadi pekerjaan dalam satu bulan terakhir,” tukansya.

Chico juga sesumbar bahwa Risma sudah menyelesaikan permasalahan di Kementerian Sosial sehingga jabatan itu menjadi tidak krusial pada saat ini.

“Maka dari itu, juga saya rasa kenapa Bu Risma mengundurkan diri, artinya sudah menuntaskan pekerjaan-pekerjaan beliau di Kementerian, jadi ini nggak ada masalah apa-apa dari kami,” ucapnya.