HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengajak masyarakat untuk tidak terpancing dan terlalu cepat mengambil kesimpulan terkait dengan polemik pertengkaran antara Taruna Akpol dengan Perwira di Akademi Kepolisian Semarang beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, konten video yang viral tersebut tidak menjelaskan informasi utuh terkait dengan polemik itu. Sehingga memuculkan narasi dan spekulasi salah di kalangan masyarakat.
“Saya kira konten-konten semacam itu tak perlu dibesar-besarkan ya. Bisa jadi itu salah paham, bisa jadi malah nanti kita yang salah paham. Sebaiknya tak perlu terlalu reaksonis,” kata Habib Syakur saat dihubungi Holopis.com, Kamis (5/9).
Ia justru khawatir, jika video tersebut hanya konten semata. Bukan sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi.
“Khawatirnya kan itu cuma konten ya. Kan sekarang apa-apa gampang banget dikontenin ya. Jadi jangan terpancing dulu,” ujarnya.
Pun jika video tersebut bukan konten, Habib Syakur menyarankan agar hal itu bisa segera diselesikan oleh institusi Kepolisian setempat, dalam hal ini Akpol maupun Polda Jawa Tengah.
“Ya biarkan diselesaikan oleh institusinya. Kita percayakan Polri menuntaskan. Kalau saya dengar kan ada pelanggaran disiplin oleh tarunanya ya. Ya itu biar diselesaikan. Kita jangan terpancing ke hal-hal aneh dan negatif ya,” tutur Habib Syakur.
Lebih lanjut, ia memiliki concern tersendiri mengapa mengimbau masyarakat tak terpancing dan terlalu jauh ikut berkomentar. Sebab, dikhawatirkan konten semacam itu akan ditangkap oleh pihak-pihak yang tak tak ingin Polri maju.
“Itu yang saya khawatirkan, bisa ditunggangi oleh mereka yang tak suka dengan Polri, ingin memperkeruh suasana dan membuat instabilitas negara. Bahaya itu,” pungkasnya.