HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup perkasa pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (30/8).
Berdasarkan data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun Holopis.com, indeks saham Indonesia pada Jumat sore, ditutup menguat 43,12 poin atau 0,57 persen ke posisi 7.670,72.
Sementara untuk indeks saham LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan terpantau menguat 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 944,48.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia melihat kinerja pasar saham pada bulan Agustus 2024 cederung positif, tercermin dari IHSG yang terus mencetak rekor sepanjang Agustus 2024.
“Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik,” demikian tertulis dalam hasil risetnya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (30/8).
Adapun pada perdagangan jelang akhir pekan, sekaligus perdagangan terakhir di bulan Agustus ini, IHSG dibuka menguat dan betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan.
Pun pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham di level 7.670,72.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lim sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 0,73 persen dan 0,63 persen.
Sedangkan, enam sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,57 persen dan 0,51 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu TNCA, INDX, WIKA, TOBA dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, AHAP, MEJA, MSJA dan GMES.
Adapun sepanjang perdagangan hari ini, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,34 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi Rp26,74 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 1.137.956 kali.
Seperti halnya IHSG, mayoritas saham yang diperdagangkan pada hari ini mayoritas menguat, yakni sebanyak 310 saham, dengan jumlah saham yang menurun sebanyak 274 saham. Sedangkan 207 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.