HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kamala Harris saat ini sedang banyak mengeluarkan pendapatnya dan mempromosikan diri menuju pemilihan presiden pada November 2024 mendatang di Amerika Serikat. Salah satu pernyataan dan sudut pandang yang paling banyak ditunggu masyarakat dari Kamala Harris adalah terkait konflik Israel dan Palestina.
Dari salah satu pernyataan terbarunya, Kamala mengakui bahwa saat ini sudah terlalu banyak korban tak berdosa meninggal dunia di Palestina.
“Terlalu banyak warga Palestina tak berdosa yang terbunuh, dan kita harus mencapai kesepakatan,” kata Kamala Harris, dikutip Holopis.com, Jum’at (30/8).
Dalam pernyataannya tersebut, Kamala Harris sedang membahas perjanjian gencatan senjata yang tak juga berhasil dilakukan antara Palestina dan Israel hingga saat ini.
Meskipun mengakui sudah banyak warga Palestina yang tak berdosa meninggal dunia karena konflik ini, Kamala tidak mau menjawab apakah ia akan menahan pengiriman senjata ke Israel ketika negara tersebut melancarkan perang melawan teroris Hamas di Gaza.
Namun kemudian Kamala mengatakan bahwa ia akan tetap berpegang teguh pada komitmennya untuk tetap menjaga Israel dalam mempertahankan diri.
“Biar saya perjelas, saya tegas dan tidak tergoyahkan dalam komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk mempertahankan diri dan hal ini tidak akan berubah,” kata Kamala dengan tegas.
Pernyataan Kamala Harris pin memicu kontroversi di antara netizen Amerika Serikat. Apalagi seperti yang diketahui, dukungan terhadap Palestina saat ini semakin meningkat secara internasional melihat angka kematian warga sipil Palestina yang terus meningkat hingga melewati angka 40.000 jiwa.
“Kenapa dia tidak menyebut jumlah masyarakat Palestina yang meninggal, karena Israel punya hak membela diri…,” kata @teresamarie7460.
Ada pula yang mengklaim bahwa Kamala Harris hanya bisa berbohong.
“Ia hidup untuk berbohong,” kata @SamSpodofora.
Muncul pula dugaan bahwa Kamala Harris akan kalah pemilu dengan pernyataan tersebut.
“Dia kalah pemilihan,” kata @euanese.