Rabu, 18 September 2024
Rabu, 18 September 2024

Istana Sebut Ada Agenda Ganggu Pemerintahan Memakai Isu Keretakan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak Istana memastikan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto tidak benar adanya.

Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro menyebut bahwa isu itu adalah bagian dari upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.

“Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” kata Juri Ardiantoro dalam pernyataannya Senin (26/8) yang dikutip Holopis.com.

Mantan Komisioner KPU itu membeberkan bahwa isu adu domba tersebut dirancang dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.

Sehinga, Juri kemudian mempertanyakan dimana momen yang bisa mendukung isu keretakan tersebut hingga bisa mencuat.

“Dimana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor, bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

Juri kemudian memperingatkan agar segera menghentikan politik adu domba merupakan politik usang yang sangat tidak disukai oleh masyarakat Indonesia itu.

“Jadi, berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengakui sudah mendengar kabar adanya upaya mengadu domba dirinya dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang berkaitan dengan pembatalan pengesahan RUU Pilkada.

Prabowo Subianto dalam penutupan Kongres PAN pada Sabtu (24/8) itu mulanya mempertanyakan bagaimana isu keretakan isu bisa ditimbulkan ke permukaan.

“Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak, di mana retaknya, selalu mau adu domba, selalu adu domba,” kata Prabowo Subianto.

Presiden Terpilih itu kemudian mengungkapkan bahwa ada operasi intelijen yang sengaja dilakukan untuk menyebarkan isu adu domba tersebut. Oleh karena itu, Prabowo Subianto pun mengecam agar operasi intelijen yang seperti anak kecil itu bisa segera dihentikan.

“Kita juga bukan anak kecil, jangan pakai alat-alat yang dulu-dulu, cara-cara yang dulu-dulu, adu domba ngintel-ngintelin orang, ngintel untuk rakyat untuk bangsa,” tegasnya.

“Jangan ngintelin lawan politik, enggak enak itu, sudah-sudah stop, jangan terlalu maju lagi,” sambungnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kubu Arsjad Rasjid Buka Dialog dengan Anindya Bakrie

Kubu Arsjad Rasjid selaku Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 membuka kesempatan untuk berdialog dengan Anindya Bakrie, yang merupakan Ketua Umum Kadin versi musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang disebut-sebu.

Potensi Koalisi dengan PDIP Menguat, Gerindra : Sering Kali Tujuan Kita Sama

Partai Gerinda tidak menampik wacana bergabungnya PDIP dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto semakin menguat.

Para PRT Bakal Bacakan Puisi untuk Puan di Depan Gedung DPR

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Para Pekerja Rumah Tangga (PRT) bersama...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru