HOLOPIS.COM, KUPANG – Kabupaten Rote Ndao menorehkan capaian positif dalam pencegahan dan penanganan stunting dengan meraih Peringkat 1 Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2024. Pemerintah Provinsi NTT setelah melakukan evaluasi, menetapkan 10 besar Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting, dan Pemda Rote Ndao menempati peringkat pertama.
Apresiasi Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting disampaikan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi NTT Tahun 2024 yang berlangsung, (20/08) di Aula Fernandez, Lt. 4 Kantor Gubernur NTT di Kupang. Kegiatan diikuti 22 Kabupaten/Kota di NTT.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Rote Ndao Ir. Untung Harjito (kedua dari kiri) berfoto bersama usai menerima Plakat apresiasi Kabupaten Rote Ndao sebagai Peringkat 1 Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting dari Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH,MDC.
Apresiasi 8 Aksi Konvergensi Stunting ditandai dengan penyerahan Plakat oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH,MDC kepada 10 besar hasil penilaian Pemprov NTT terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang signifikan dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
Plakat apresiasi untuk Kabupaten Rote Ndao diterima Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Rote Ndao Ir. Untung Harjiot mewakili Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu, SH,MA,MH.
Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake menyampaikan terima kasih atas semangat kolaborasi dan kerja sama semua stakholder dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT. Pencapaian target Penurunan Stunting di Provinsi NTT, hanya dapat dilakukan dengan semangat kolaborasi dan komitmen semua pihak.
Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi NTT Tahun 2024.
Selain itu, upaya penrunan stunting perlu dilakukan dengan arah dan target yang jelas. Pj. Gubernur Ayodhia Kalake mengatakan tiga pendekatan yang bisa dilakukan bersama yakni pendekatan interveni gizi, Pendekatan Multi Sektor dan Multi Pihak serta pendekatan berbasis keluarga beresiko stunting.
“Harapan kita agar percepatan penurunan stunting ini dilakukan secara rutin dan terjadwal, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Hal ini berguna untuk mendapatkan kesamaan persepsi dan komitmen dalam menurunkan prevalensi stunting di Provinsi NTT,” pinta Pj. Gubernur Ayodhia Kalake.