HOLOPIS.COM, SULBAR – Bencana banjir merendam pemukiman warga yang ada di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama sejak Selasa (13/8).
“Akibat debit hujan yang tinggi sehingga Sungai Kali Mamuju tidak mampu menampung debit air dan meluap,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (15/8).
Abdul mengungkapkan bahwa banjir sempat merendam wilayah Kelurahan Mamunyu, Binanga, dan Desa Bambu di Kecamatan Mamuju.
Akibat banjir itu, dilaporkan sebanyak 718 Kepala keluarga terdampak. Untuk sarana dan prasarana, kerugian materil meliputi 717 unit rumah terdampak, satu unit rumah rusak berat, satu ruas jalan terputus, dan satu jembatan gantung terancam putus.
Upaya penanggulangan bencana dilakukan oleh BPBD Kabupaten Mamuju bersama pihak kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat setempat melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak.
Abdul kemudian memastikan bahwa kondisi terkini di lokasi banjir sudah mulai berangsur surut.
“Namun akses jalan lingkungan So’do masih dalam perbaikan dan belum dapat dilalui,” imbuhnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa wilayah Kabupaten Mamuju masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.
“Dengan cuaca yang masih berpotensi hujan, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi cuaca secara berkala, terutama bagi mereka yang berada di daerah rawan banjir,” imbaunya.