Keamanan Data Tak Sekadar Bicara Pakai Alat Canggih

HOLOPIS.COM, JAKARTA – CEO SidikCyber, Yonathan Yeremia mengatakan bahwa tantangan tentang keamanan data dewasa ini sangat kompleks dan penting. Apalagi serangan siber yang sering melanda beberapa negara berkembang seperti Indonesia juga menjadi pekerjaan tersendiri bagi semua kalangan.

“Ancaman siber tidak hanya datang dari serangan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga dari potensi gangguan global yang dapat mempengaruhi infrastruktur kritis, ekonomi, dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan,” kaya Yonathan dalam keterangannya kepada Holopis.com, Senin (12/8).

Untuk menyikapi tantangan tersebut, Yonathan menyebut bahwa diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan holistik dalam melindungi masa depan digital di Indonesia. Di mana bukan hanya bicara bagimana teori pengamanan data saja, akan tetapi bagaimana soal perlindungan infrastruktur, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

Dan yang tak kalah penting adalah, bagaimana edukasi yang masih kepada semua masyarakat dan stakeholders agar mereka memiliki kesadaran tersendiri bagaimana pentingnya keamanan data tersebut.

“Kemudian soal pendekatan ini juga melibatkan edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber di semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Di sisi lain, integrasi sistem juga menjadi aspek penting dalam konteks pengamanan data. Sebab, serangan siber bisa saja datang dari satu link, atau bahkan ke semua lini sekaligus. Sehingga integrasi data ini penting agar bisa mendeteksi secara dini apakah serangan siber sedang terjadi atau tidak.

“Diperlukan pula koordinasi yang erat antara berbagai komponen dalam sistem keamanan, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, dan proses operasional,” tutur Yonathan.

Lebih lanjut, praktisi keamanan siber ini juga mengatakan bahwa sistem keamanan akan lebih kompatibel dengan kondisi di Indonesia jika produk yang digunakan mengandung TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih dominan.

“Pentingnya mengutamakan produk-produk keamanan siber dengan kandungan lokal di atas 40% tidak bisa diremehkan. Ini bukan hanya soal mendukung industri dalam negeri, tetapi juga soal membangun kemandirian teknologi dan ketahanan nasional,” tandasnya.

Dengan mengandalkan produk lokal, industri keamanan data berbasis siber ini dapat memastikan bahwa kinerja yang dilakukan telah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan kondisi lokal, serta lebih mudah dalam proses audit dan kontrol kualitas.

“Produk dengan kandungan lokal yang tinggi juga lebih cenderung memenuhi regulasi dan standar nasional seperti TKDN, yang merupakan salah satu langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mendorong kemandirian dan daya saing industri dalam negeri,” terang direktur utama SidikCyber.com ini.

Terakhir, Yonathan menyampaikan bahwa di dalam melindungi masa depan digital Indonesia sangat dibutuhkan pendekatan yang lebih dari sekadar penggunaan teknologi canggih. Pendekatan holistik, yang mencakup berbagai aspek keamanan siber, dan pengutamaan produk dengan kandungan lokal yang tinggi, merupakan strategi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan.

“Kita tidak hanya menjaga keamanan digital kita hari ini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih aman dan mandiri,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral