HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berharap Indonesia dapat kembali bangkit menjadi negara utama dalam sistem perdagangan rempah dunia.

Hal itu disampaikannya saat membuka acara ‘Gerakan Gemar Rempah Nusantara Tahun 2024’ yang berlangsung di Ballroom Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan, Kamis 8 Agustus 2024.

Dia menyebut, bahwa Indonesia pada dasarnya memiliki peluang besar sebagai pemasok rempah dunia. Sebab di tahun 2023, Indonesia telah mengekspor sekitar 157.000 ton rempah, dengan nilai mencapai US$ 613 juta.

Sehingga menurutnya, potensi tersebut harus dioptimalkan melalui revitalisasi jalur rempah, agar komoditas ini memiliki nilai tambah bagi perekonomian nasional maupun kesejahteraan rakyat.

“Inilah yang menjadi tujuan Gerakan Gemar Rempah Nusantara yang akan diresmikan hari ini, yaitu membangkitkan kejayaan masa lalu melalui revitalisasi jalur rempah,” kata Wapres Ma’ruf dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (8/8).

Dengan revitalisasi tersebut, akan membuat rempah tidak hanya sebagai produk unggulan, tetapi juga sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.

Wapres menuturkan bahwa pada masanya, posisi strategis dan kekayaan rempah negeri ini membawa Indonesia sebagai tujuan perdagangan, namun kini rempah juga dapat dijadikan tujuan destinasi pariwisata.

“Rempah selain bermanfaat sebagai bahan masakan, kecantikan, hingga kesehatan, juga telah menjadi bagian bersejarah penjelajahan dan pembukaan jalur perdagangan internasional melalui wilayah kepulauan Nusantara kita,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Wapres, peningkatan produktivitas dan ekspor rempah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan rempah saat ini terus berupaya untuk memajukan industri rempah nasional.

“Dukungan pemerintah juga difokuskan kepada peningkatan kualitas rempah, inovasi praktik bertani, pengembangan sumber daya manusia, hingga diplomasi terkait regulasi pasar global,” sebut Wapres.

“Berbagai upaya ini diharapkan dapat mendorong pengembangan industri rempah, khususnya produksi dan ekspor, sehingga pada akhirnya berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan petani rempah,” pungkasnya.