Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizLuhut Sebut Banyak Investor Sudah Ngantre Garap Proyek Tangkap Karbon di Indonesia

Luhut Sebut Banyak Investor Sudah Ngantre Garap Proyek Tangkap Karbon di Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa pemerintah terus mendorong penerapan teknologi Carbon Capture and Storage dan Carbon Capture Utilisation and Storage (CCS/CCUS).

Dia pun menyebut, bahwa saat ini sudah banyak investor yang sudah mengantre untuk bisa menggarap proyek penangkapan dan penyimpanan karbon tersebut di Tanah Air.

“Kan banyak (investor) yang antre,” kata Luhut dalam acara 2nd International & Indonesia Carbon Capture and Storage (IICCS) Forum 2024, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (31/7).

Dia pun membeberkan, salah satu proyek yang tengah dibidik investor adalah penerapan CCS di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Banten, yang diperkirakan bakal terpasang dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan, bahwa Indonesia memiliki peran sentral dalam investasi teknologi CCS melalui berbagai proyek, seperti proyek Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, dan di Cekungan Sunda-Asri, Jawa Barat.

“Ada peluang investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS. Kita sedang menghitung berapa angka yang bisa didapat dari potensi CCS kita, karena kita memiliki kapasitas penyimpanan CO2 sebesar 630 giga ton,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto menyatakan, bahwa sudah ada sejumlah investor asing yang tertarik bergabung di bisnis tangkap karbon tersebut. Beberapa diantaranya seperti ExxonMobil, Repsol, dan British Petroleum (BP).

Dikatakannya, Repsol telah berencana mengembangkan proyek CCS di Blok Sakakemang, Bayuasin, Sumatera Selatan. ExxonMobil Indonesia juga diketahui tengah mematangkan pengembangan proyek CCS di Cekungan Sunda-Asri.

Sementara itu, BP juga telah mendapatkan persetujuan rencana pengembangan atau plan of development CCS untuk Lapangan Gas Ubadari Proyek Tangguh.

“Jadi, sudah ada minat dari Repsol di Sumatera, BP di Tangguh, dan proyek Abadi Blok Masela juga akan ada CCS,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.

Jreng! BI Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya atau BI-Rate untuk bulan September 2024 sebesar 25 basis poin, menjadi 6 persen.